Si Odol Masochist

Iya, ini adalah tentang salah satu tulisan #15HariNgeblogFF saya yang dibukukan. Berikut penampakan si buku yang baru saja saya terima tadi siang. Tulisan saya yang cuma seuprit itu ada di halaman 118-119. Yup, cuma 2 halaman thok sodara-sodara! hihihihi

Impian terbesar saya saat ini, adalah melihat nama saya (hanya nama saya! :P) yang tercetak di jilid sebuah buku, untuk kemudian menemukannya di gerai-gerai toko buku yang bisa saya jumpai di manapun. Dan, saat menggenggam buku mungil di atas dengan kedua tangan, membaca huruf demi huruf tulisan saya yang tercetak di sana, membuat saya merasa impian itu kini seolah sedikit lebih dekat. Semoga 🙂

Oke, kita sudahi saja edisi norak saya. Mari kita bicarakan tentang si Odol Masochist itu ya temans.

Sebagai seorang penulis *jiaahhh…meni gaya :P*, saya sedikit bingung kenapa si odol ini yang terpilih masmin dan yumin #15HariNgeblogFF, apakah saking absurd-nya ya? hihihihi. Tapi menurut seorang sahabat saya, tulisan mengenai si odol ini sangat bermakna filosofis. Entahlah itu bisa saya anggap sebagai pujian, atau justru keprihatinan sang teman terhadap si odol. Tapi, mungkin -hanya mungkin- cerita itu memang bisa mengingatkan kita, bahwa terkadang kita merelakan diri untuk tersakiti saat mencintai. Aiiih, masih kurang absurd apa coba? 😛

Seorang Ahmad Tohari, yang telah menuliskan trilogi Ronggeng Dukuh Paruk yang fenomenal itu, pernah mengatakan bahwa kehadiran ke-tiga novel tersebut adalah akibat ‘hamil sastra’ yang dialaminya. Maka setiap karya (tulisan) yang ‘dilahirkan’ adalah wajib dihormati, begitu menurut pemikiran saya dari ungkapannya itu.

Sehingga -walaupun kisah FF saya tentunya teramat sangat tidak sebanding dengan novel keren itu- saya ingin tetap menghormatinya. Saya ingin tetap berpikir bahwa mereka adalah ‘anak-anak’ saya, yang tidak mungkin saya pilih dan putuskan si sulung lebih baik daripada si bungsu, atau saya lebih suka si adek daripada si kakak. Karena mereka saya ‘lahirkan’ dengan perjuangan terbaik yang saya mampu, termasuk si Odol masochist ini 🙂

Tapi sebagai pembaca, favorit saya adalah Halo, Siapa Namamu dan Ada Dia Di Matamu, karena -bagi saya- cerita itu sedikit berbeda dari cerita-cerita lainnya yang pernah saya baca. Saya juga suka cara bercerita Aku Maunya Kamu, Titik, atau Senyum Untukmu yang Lucu. Tentu saja saya juga menikmati kelucuan Dag Dig Dug, tak terduganya Jadilah Milikku, Mau? atau Inilah Aku Tanpamu. Selebihnya so-so, estede alias biasa-biasa saja rasanya heuheu.

Tapi sekali lagi, buku mungil dengan image post it biru yang bertebaran itu terus mengingatkan saya untuk terus bermimpi, karena walaupun apapun, buku ini adalah achievement tersendiri bagi saya yang sebelumnya tidak pernah berpikir ‘bisa’ menulis.

Dan saya merasa sangat beruntung nekat memiliki impian sedemikian rupa, karena dengannya saya telah menjadi manusia pembelajar, yang mengerti dan paham Tuhan tidak akan menyimpan sebuah keinginan di hati hambaNYA, jika tidak dibekaliNYA juga dengan kemampuan untuk mewujudkan ingin itu.

Mbulet ya? 😛

Yang ingin saya sampaikan dalam tulisan ini adalah, untuk tidak perlu berhenti bermimpi, hingga mimpi itu mewujud dan tergantikan mimpi berikutnya yang lebih cemerlang. (Ehem, ini mah pengingat bagi saya sendiri sih sebetulnya :D)

Keep dreaming, Pals 😉

“Tulisan ini sebagai Inspirasi untuk Catatan Hati 10 Maret 2012 – @yankmira #1 Giveaway”

33 thoughts on “Si Odol Masochist

  1. saya selalu salut dengan orang-orang yang memiliki mimpi besar. Terima kasih atas partisipasinya orin Cantik, saya masukkan ke list yaa

    Orin : Eh shohibul hajat, senang bs berpartisipasi Mir 😉

    Like

  2. mbulet gpp asal nggak ngotak.. #eh

    absurd… dan punya mbak yang bertema odol itu yang paling bagus.. 😀 semoga saya juga suatu saat nanti bisa megang buku dg nama saya sendiri 😀
    salam

    Orin : Hah?? si odol yg paling bagus? hoalaaaah, terbang aku Ri hihihi.
    Aamiin..semoga hari itu segera datang ya Ri, Aamiin..

    Like

  3. aku kira ngomonin odol kok jadi novel

    *soal buku selamat yah, artinya sekarang bisa minta tanda tangannya dong :mrgren:

    Orin : Walaaahhh…itu buku keroyokan R10, kalo ditandatangan ntar kepenuhan hihihi

    Like

  4. nah tuh Ateu lagi hamil sastra,
    klo menurut Ngai sudah dr dulu.
    jadi sekarang Ateu lagi hamil tua.

    siap-siap.. Ngai nanti yang ikut jagain, tenang ajah. 😛

    Orin : huahahahaha…Ngai nih bisaaaa aja, jadi tersapu2 malu aku Ngaaai 😛

    Like

  5. rasanya diriku masih inget cerita odol masochist itu. imajinasi yg gokil abis. nah, yg lebih menarik justru info tulisanmu udah dibukukan. bisakah ku order satu? di mana belinya?. hopefully online. diriku sedang tak sempat ke book store di dunia nyata soalnya. tenggelam di samudera tugas kantor.

    Orin : Online kang, di nulisbuku.com. Ada satu lagi sih, nanti aku post tersendiri ya 😀

    Like

  6. Ehm..ehm..Impian Kak Orin kayaknya jadi kenyataan nih, mesti hanya 2 lembar yang penting sudah tersebar dimana², bukankah ini awal yang baik untuk terus berkarya Kak,,selamat ya Kak 🙂

    Sukses GA nya Kak, semoga menang 🙂

    Orin : Aamiin…semoga saja ya Sof 😀 makasih dukungannya 😉

    Like

  7. selamat ya Orin, meski hanya 2 lembar itu kan baru awalnya, maju terus ya…,karya2 fiksimu menarik Rin,
    tampaknya bakat Orin ada di situ…

    Orin : heuheu…mudah2an begitu ya BunMon, doakan akuuuu ^^

    Like

  8. amiin.. semoga kelak ada novel, buku atau bahkan kamus dengan nama teteh Orin lengkap bisa diterbitkan… 🙂

    Orin : Hoh? Kamus? novel aja lah cukup uncle hihihi… makasih dukungannya yaa^^

    Like

  9. keren mbak …
    pinjem mbak pinjeem.,heee
    btw, ad lg gk pnulisan buku gini ?pengn ikut
    🙂

    Orin : banyak kyknya Rez yg beginian, kudu rajin nyari2 aja he he. Sini kalo mau minjem 😉

    Like

  10. Selamat ya, Mbak… Rasanya jadi pengen juga… (tapi kalau tulisanku di buku begitu, apa yang saya tulis ya?)

    Orin : Tengkyu Fal 😉
    Pasti bisaaaa….hayu rame2 bikin buku ^^

    Like

  11. Maaf ya Rin, aku dulu nggak sempat ngikutin baca 15 hari FF mu, tapi beberapa yang kubaca dikau memang sangat berbakat, selamat melanjutkan ya…

    GA yang ini, acch mau ikutan juga, mumpung masih ada waktu. Buat Orin gudlak ya…

    Orin : tak mengapa Ummi, terima kasih dukungannya yaa^^
    hayuk, masih ada waktu buat ikutan 😉

    Like

  12. bermimpilah yang setinggi-tingginya…
    karena dgn mimpi qta akan mempunyai semangat yg tinggi

    btw selamat ya…tulisannya sdh ada yg dibukukan…
    aq yg termasuk suka dengan tulisan2mu lho….

    sukses giveawaynya ya….

    Orin : Hatur nuhun mama rafiiiii ^^

    Like

  13. Waaah,,,, selamat ya Teh…
    Semoga mimpinya cepet terealisasikan. Amin.

    Haahhh,,, diikutkan GA sekalian? curaaaaang… 😀

    Orin : Aamiin ya robbal’alamiin, makasih doanya ya 🙂

    Like

  14. selamat ya Rin, mimpi yang mulai berbentuk wujud nyatanya,,.
    sebentar lagi akan utuh dan berkembang mimpinya,
    sekali memberitahukan realisasi mimpi sekalian GA, kreatif 😀

    Orin : Aamiin…semoga segera ya Mak.
    hihihi…sambil menyelam minum air ceritanya Mak 😛

    Like

  15. Selamat ya nduk.
    Setiap membaca ada teman yang bisa membuat buku saya selalu ingin mengikuti jejaknya. Keinginan itu belum terwujud hingga kini.
    Semoga suatu saat saya juga bisa meluncurkan buku.

    Salam sayang selalu

    Like

  16. Pingback: Buku di Hari Buku « Rindrianie's Blog

Leave a reply to ayankmira Cancel reply