Bio Oil: Solusi Berbagai Masalah Kulit

Pssttt, seminggu lalu teman-teman yang sudah menjadi follower akun IG saya @neng_orin (yang belum silakan lho ya difollow :P) pasti sudah melihat foto berikut kan ya?

Yup, seminggu lalu saya bersama Emak-emak Blogger berkesempatan hadir di Watsons Mal Kelapa Gading, untuk mengikuti Blogger Gathering yang diselenggarakan Bio Oil. Saya berkenalan dengan Bio Oil tepat dua tahun lalu. Dan setia menjadi penggunanya hingga sekarang, serius lho ya, ini bukan iklan hahahaha. Bio Oil ini cocok bagi jenis kulit saya yang super sensitif soalnya.

(Cerita saya mengenai BIo Oil dua tahun lalu bisa di baca di sini)

SAMSUNG CAMERA PICTURES

Artis cantik Gisela Anastasia, rupanya juga menjadi pemakai setia Bio Oil. Dari kehamilan putrinya Gempi hingga sekarang, bahkan mbak Gisel tidak pernah lupa memasukkan Bio Oil ukuran 60 ml saat traveling lho.

Salah satu pembicara di acara tersebut, dokter spesial kulit dr. Febby Karina, secara singkat menjelaskan masalah kulit terbesar bagi kita. Yaitu Scars (bekas luka pada jaringan terluar kulit), Dehydrated Skin (kulit yang kelembaban alaminya berkurang), Aging (sel kulit yang sudah tidak bisa meregenerasi secara sempurna), Strech Marks (peregangan kulit), dan Unevent Skin Tone (warna kulit yang tidak merata).

SAMSUNG CAMERA PICTURES

Duh, itu semua masalah kok ada di saya semua ya? hihihihi. Tapi untunglah ya, karena Bio Oil bisa menjadi solusi bagi seluruh masalah kulit yang disebutkan tersebut.

Kenapa Bio Oil ini cocok bagi segala jenis kulit (bahkan yang sensitif sekali pun), adalah karena kandungannya yang super lengkap, manteman, seperti berikut:

  • Vitamin A,  memacu pembentukan kolagen baru dan membantu peremajaan kulit, meningkatkan elastisitas, juga memperbaiki tekstur dan warna kulit
  • Antioksidan, membantu melindungi kulit dari efek radikal bebas yang bisa menyebabkan kerusakan kulit dan penuaan dini.
  • PurCellin Oil yang mengurangi kepekatan formulasi dan menjadikannya ringan saat diaplikasikan ke kulit. Berfungsi juga sebagai emolien yang membuat kulit halus, kenyal dan lembut.
  • Minyak Rosemary yang membantu menjaga dan menenangkan kulit, serta menjadi antiseptik ringan.
  • Minyak Lavender sebagai penyejuk kulit serta dapat melembutkan dan mengencangkan kulit serta dapat menjadi antiseptik alami.
  • Minyak Kalendula yang bisa meregenerasi sel kulit dan dapat digunakan untuk merawat kulit sensitif, rusak atau terbakar sinar matahari. Dapat mengurangi peradangan dan dapat digunakan untuk mengurangi iritasi dan ruam ringan.
  • Minyak Kamomil sebagai anti-peradangan, memberikan manfaat menenangkan kulit dan sangat bermanfaat untuk kulit yang sensitif.

Tambahan ilmu dari ibu dokter, ternyata menggunakan sunblock/sunscreen setiap hari itu wajib, meskipun kita tidak berada di bawah sinar matahari langsung, efek buruk ultra violetnya memang harus dihindari. PR nih buat saya, saya pikir pakai pelembab atau day cream sebelum keluar rumah itu sudah lebih dari cukup, ternyata belum.

Penggunaan Bio Oil ini mudah saja kok, tinggal dioleskan saja pada kulit bermasalah setidaknya dua kali sehari, pijat perlahan agar minyal terserap kulit dengan sempurna ya. Bio Oil aman untuk Ibu hamil sekali pun, tapi BUKAN baby oil, jadi sebaiknya tidak digunakan untuk anak kecil di bawah usia satu tahun yaa.

SAMSUNG CAMERA PICTURES

Nah ini nih yang juga tidak kalah penting. Bio Oil ini bisa diaplikasikan from head to toe banget. Selain di kulit wajah, leher, siku, lipatan lutut hingga bisa untuk ujung-ujung jari penguat kuku lho!

Ah tambah cinta deh sama si Bio Oil ini. Oh iya, barangkali ada yang belum tahu, Bio OIl ini bisa dibeli di seluruh Watsons di Indonesia ya. Harganya mungkin sedikit lebih mahal, tapi worthed banget lah kalau menurut saya mah, gih cobain ;).

15631170_1489738234388907_354441027_o

Advertisement

[Reportase] One Step Ahead Mum

Orang bijak bilang, “busy while waiting“, dan itulah yang sedang saya coba lakukan. Untuk tetap sibuk dalam prosesi saya menunggu. Dalam hal ini menunggu kehadiran malaikat-malaikat kecil di rumah saya. Tak ada salahnya jika saya tetap belajar ilmu parenting, yes? 🙂

Tangga; 29 April lalu, saya menghadiri Office to Office Parenting Talkshow yang diadakan oleh Nutrilon Royal di gedung BEI. Mengangkat tema “One Step Ahead Mum, Selangkah Lebih Maju Menyiapkan Kesuksesan Anak di Masa Depan”, saya dan teman-teman yang hadir belajar tentang 4 pilar yang bisa menjadikan kita sebagai seorang ibu yang bisa selangkah lebih maju.

Apa aja kah itu? Mari saya jelaskan satu per satu, temans.

Pilar Pertama: Nutrisi yang Tepat

DSC_0154

Pembicara untuk pilar pertama ini adalah Dokter Spesialis Anak dan Tumbuh Kembang, Dr. Bernie Endyarni Medise, SpAK, MPH. Sejak kehamilan, setiap ibu mana pun pasti sudah menyiapkan nutrisi terbaik bagi janin, begitu pun saat buah hati terlahir, pertumbuhan dan perkembangannya menjadi perhatian utama. Dengan asupan nutrisi yang baik dan stimulus yang tepat di setiap tahap tumbuh kembang anak, akan berdampak positif pada kesehatan anak, perkembangan otak, dan daya tahan tubuh (imunitas).

Pilar pertama ini menjadi salah satu faktor penting untuk memaksimalkan potensi anak dengan baik. Sederhananya begini, misalkan si anak bercita-cita jadi pemain sepak bola seperti idolanya di masa depan, hal tersebut akan mustahil dicapai jika nutrisi yang diberikan sejak kecil kurang tepat, bukan?

Pilar Kedua: Menggali dan Mendukung Potensi si Kecil

DSC_0163

Di pilar kedua, Psikolog Ajeng Radiando, Psi yang menjadi pembicara. Ini pasti sudah hapal jugalah ya buibu di mari hehehe. Tentang 8 Tipe kecerdasan Majemuk (Bahasa, Logika/Matematik, Musikal, Spasial, Kinestetik/Jasmani, Naturalis, Interpersonal, dan Intrapersonal). Setiap anak (dan juga manusia pada akhirnya) adalah individu yang unik, memiliki kecerdasannya masing-masing. Dan kecerdasan ini tumbuh subur di usia anak.

Itulah kenapa, pilar kedua ini menjadi faktor lain yang juga tak kalah penting untuk sang Ibu yang selangkah lebih maju. Ibu, sebagai seorang pertama dan utama yang ‘dekat’ dengan anak, haruslah pintar menggali potensi yang dimiliki si Kecil. keinginan anak memang cenderung selalu berubah, tapi dengan observasi dan pengenalan yang baik, pasti bisa kok ditemukan potensi terbesar yang dimiliki anak itu apa.

Pilar Ketiga: Pendidikan yang Tepat

DSC_0179

Drh. Damayanti Jusuf, M.Sc., Ph.D. mengulas bagaimana sinergi orang tua dan guru akan sangat berpengaruh bagi melambungnya potensi anak di masa depan. Mengenai pendidikan ini, harus dilakukan identifikasi terlebih dulu tergantung bagaimana kesukaan anak dan bagaimana value dalam keluarga, jangan sampai nantinya justru akan membuat anak stres dan tidak menikmati proses belajar.

Hal penting lain yang saya pelajari adalah jangan sampai si anak menjadi sesuatu yang ‘diinginkan’ orang tuanya. Pernah dengar ibu yang memasukkan anaknya kursus balet karena cita-cita si ibu jadi balerina tidak kesampaian? he he.

Jadi, kenali potensi anak apa, dan masukkanlah dia ke sekolah (dan kemudian ekskul atau les) yang akan membuat potensinya semakin maksimal.

Pilar Keempat: Perencanaan Keuangan yang Baik

DSC_0192

Yep, pilar keempat ini dibawakan oleh sang Financial Planner, Ligwina Hananto dari QM Financial. Sudah kita ketahui bersama, apa-apa serba mahal buibu di zaman ini. Termasuk urusan sekolah anak-anak. Zaman saya SMU, SPP per bulannya masih sepuluh ribu rupiah saja. Sekarang??

Itulah kenapa ibu, sebagai manajer keuangan keluarga, harus mulai belajar tentang perencanaan keuangan. Dana pendidikan harus mulai dipikirkan bahkan ketika si anak baru terlahir ke dunia. Berbagai jenis investasi beserta risiko dan benefit yang menyertainya harus segera dipahami. Agar potensi anak, apa pun itu, bisa tetap dicapai olehnya tanpa kendala kekurangan biaya.

DSC_0194

ki-ka : Ligwina Hananto – Dr. Bernie – Astrid Suryatenggara – Ajeng Raviando – Damayanti Jusuf – Mbak MC

Terakhir, ada Mbak Astrid Suryatenggara yang merupakan ibu dari Chef Revo, sang Junior Masterchef Indonesia berusia 13 tahun. Ibu yang satu ini merupakan contoh nyata dari one step ahead mum yang telah melaksanakan keempat pilar di atas untuk buah hatinya.

Diceritakan mbak Astrid, Revo sudah mulai suka memasak di usia 8 tahun. Meski tidak langsung percaya (karena anak kecil biasanya suka berubah-ubah kesukaannya itu), mbak Astrid mendukung keinginan Revo menjadi chef. Misalnya saja dengan mengizinkannya magang di restoran saat libu sekolah, agar Revo tahu bagaimana beratnya pekerjaan di dapur restoran.

Ternyata Revo tidak mundur setelah sebulan ‘cuma’ jadi pengupas kentang di dapur yang panas dan terus-terusan berdiri. Hal ini membuat mbak Astrid yakin bahwa salah satu potensi Revo memang memasak. Tapi selain mendorongnya belajar teknik memasak dan sebagainya, mbak Astrid juga meminta Revo untuk belajar berbisnis. Misalnya saja bisa menghitung berapa biaya yang diperlukan satu porsi makanan dan berapa profit yang diinginkan untuk menentukan harga jual. Jadi Revo tidak menjadi chef yang ‘cuma’ bisa masak. Huwaaah, keren ya langkah yang dilakukan mbak Astrid.

Hmm … sudah sih sepertinya reportase kali ini. Meskipun saya tahu menjadi ibu bukanlah pekerjaan mudah, setelah belajar kok kayaknya bakalan sulit banget ya #eh hihihihi. Eniwey, mudah-mudahan saja kelak saya bisa jadi ibu yang selangkah lebih maju ini ya. Aamiin :).

Menjadi Queenrider

Ceritanya, tanggal 19 Maret lalu (iyaaa, udah lama banget emang :P), saya bersama teman-teman KEB hadir di acara #ngopicantikqueenrides yang diselenggarakan di Hotel Sahid.

FYI, Queenrides ini adalah sebuah komunitas yang diperuntukkan bagi para pengendara perempuan. dengan tagline “Lifestyle community portal for women who ride in Safety, Style and Beauty”, Queenrides dibangun mbak Iim Fahima yang concern dengan para pengendara perempuan.

Pasti sudah sering lihatlah ya, meme-meme yang bertebaran di sosmed perihal ibu-ibu yang memberi sen kiri padahal belok ke kanan. Dari tulisan di belakang truk, sampai kartun dan foto pun ada. Saya agak-agak tersinggung sih, karena saya termasuk pengendara yang taat *tsaaah*, tapi fakta di lapangan memang demikianlah adanya. Atau stereotipe perempuan yang tidak bisa parkir mobil dengan benar. Pengendara perempuan yang sering dijadikan target kejahatan (misal: penjambretan). Belum lagi para perempuan tanpa helm yang berkendara di area komplek sambil membonceng anak. Dan sebagainya dan seterusnya.

Continue reading

Karena Hidup Tak Selamanya Indah

Maafkan judulnya, temans, itulah akibat nulis sambil mendengarkan radio ya, sepintas terdengar lagu Sudahlah milik Padi, sebaris liriknya dijadikan judul postingan deh hihihihi.

IMG_20160123_111416

Sabtu lalu, saya beruntung bisa mendengarkan langsung mas Farhan (yang penyiar radio dan artis ituh), mbak Prita Ghozie (salah satu financial planner favorit saya), dan Pak Wiko  H. Tanata dari Danareksa, dipandu oleh MC nan kece mas Prabu Revolusi yang ering banget di TV ituh. Dan selama acara yang didahului dengan beryoga ria itu (iyaaaa, tahu aja saya sudah sering skip latihan yoga di rumah hihihihi), saya kembali belajar tentang investasi.

Mari saya ceritakan sedikit.

Continue reading

Menunggu Tak Lagi Membosankan

Biasanya, saya selalu membawa buku jika saya berpotensi akan melalui prosesi menunggu. Saat ke dokter misalnya, atau ke bengkel, atau janjian dengan seorang teman yang sudah terkenal pasti ngaret! hihihihi. Bisa bersosmed ria di gadget sih ya, tapi buat saya itu cenderung lebih cepat membosankan, ya mungkin saya juga memang lebih suka baca buku untuk menghabiskan waktu sih ya hehehehe.

Tapi beberapa hari lalu, saat saya terpaksa janjian dengan si teman yang terbiasa ngaret itu, saya sedang fakir buku. Seluruh buku yang saya punya sudah diangkut duluan ke Karawang. Beli buku baru? Iya sih, harusnya begitu, tapi saat itu tempat janjian bukan di mall yang memiliki toko buku di dalamnya.

Continue reading

Menjadi Bos di Perusahaan Sendiri

Ih, asyik ya. Ini impian saya lho dari dulu, jadi enterpreneur gitulah, jadi bos di perusahaan yang saya bangun sendiri. Sementara impian saya tetap menjadi impian belaka, berbeda dengan kesepuluh anak muda ini. Mereka benar-benar memiliki start up business dengan omzet hingga bermilyar-milyar per bulannya! *mupeng berat*.

Ini dia nih para enterpreneur muda itu.

 

SAMSUNG CAMERA PICTURES

Mereka adalah kesepuluh finalis Business Start-up Awards Shell LiveWire 2015. Anak-anak muda sederhana yang impiannya tidak saja berhasil menciptakan lapangan kerja baru, tapi juga memberi keuntungan bagi masyarakat sekitar, bahkan ikut berkontribusi terhadap perekonomian bangsa.

Continue reading

Bernostalgia dengan Ovale Bedak Dingin

Dulu, saat SD-SMP, saya sering sekali kemah, jadi anak pramuka gitulah ya ceritanya. Bisa 2-3 hari kalau persami atau jambore. Malah pernah 4 hari 3 malam saat mengikuti Lomba Tingkat III di kabupaten. Sudah kebayang dong ya, Mamah saya shock lihat anaknya pulang dan item banget bhuahahaha.

Ya gimana dong, nama pun kemah ya, pasti panas-panasan, kalau hujan ya hujan-hujanan, biasanya ya nggak pake mandi lah itu berhari-hari *ups* hihihihi. Nah, biasanya kalau sudah begitu, Mamah akan menyuruh saya memakai bedak dingin, setiap hari sampai kulit saya kembali normal.

Continue reading

Kotak Ajaib Itu Bernama Kata Box

KATA BOX? Apa itu?

Sederhananya, Kata Box adalah sebuah ‘kotak ajaib’ yang akan membuat televisi di rumah tidak hanya menampilkan saluran favorit saja, tapi juga bisa digunakan untuk menikmati berbagai hiburan lain, seperti digital media, game dan aplikasi.

Bagi banyak keluarga di Indonesia, mungkin televisi masih dianggap sebagai hiburan murah meriah yang selalu bisa dinikmati tanpa harus bermacet ria untuk sekadar pergi ke mal.

Continue reading

Tentang Simulacrum

Saya tahu kata simulacra, yang kalau diterjemahkan bebas artinya kurang lebih realitas tiruan. Bingung kan? Sama hahaha. Ya sudahlah, tidak perlu dibahas lebih lanjut tentang definisi katanya ya :P.

Sebagai seseorang yang buta akan fashion, maka datang ke acara semacam Jakarta Fashion Week adalah suatu hal yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Tapi terkadang semesta memang memberi kejutan, yes? Saya diajak seorang sahabat datang ke JFW 2016! Khususnya untuk Simulacrum-nya HijUp.com yang berlangsung pada tanggal 30 Oktober kemarin ini.

Omaigat. Saya mesti pake baju apaaaa? *panik* bhuahahahaha.

SAMSUNG CAMERA PICTURES

Tapi seperti tagline blog ini, just being me sajalah ya *tsaaaah*, sudah bisa ditebak kan ya, saya mah tetap berjeans ria dan pake sepatu kets hihihi.

Balik lagi ke HijUp.com di JFW2016, yang kali ini mempertontonkan koleksi busana muslim ‘SIMULACRUM’ dengan mengusung tema Sculptural Fashion. Koleksi busana ini didesain oleh 14 orang desainer, dipresentasikan dengan cutting unik dengan warna-warna putih, blue hydrangea, hingga hazy taupe (krem gitulah bahasa kitanya mah :D). Sayang, saya duduk di atas, dan sulit sekali memotret para model nan langsing menjulang itu memperagakan koleksi busana ini dengan jarak sejauh itu, jadi foto-foto saya kurang memuaskan :(.

Foto-foto di bawah ini saya pinjam dari http://www.HijUp.com. Seluruh busana dalam koleksi Simulacrum ini bisa dipesan di HijUp.com ya, gaes, tapi terbatas, jadi harus buruan sebelum kehabisan.

 

Salah satu merk sepatu yang dipakai para model dalam simulacrum ini adalah The Silly Sally, brand lokal asal Bandung yang berdiri pada September 2013, milik Mbak Kulniya Sally. Signature-nya adalah sepatu-sepatu dengan desain bold, unik, dan bahkan nyeleneh dengan sol tebal tapi tetap up to date dan stylish. Sebagai orang Bandung )meskipun cuma numpang lahir) saya ikutan bangga dong ya, mungkin sekarang The Silly Sally diperagakan di Jakarta Fashion Week, siapa tahu local brand ini bisa juga dipakai di Paris Fahion Week kelak, iya kan iya kan?

Nih, salah satunya heel yang ini, keren yah. Mupeng? Udah langsung cuss aja ke HijUp.com atau ke thesillysally.com buat belanja ya.