Pemenang #Giveaway #CepatMendapatkanBuahHati

Hai… hai… Maafkan keterlambatan pengumuman pemenang #Giveaway   ya, Temans. Biasalah, kalau wiken saya kok ya tambah sibuk ya, sama sekali nggak sempat lho buka laptop. Heran juga sayah hahahaha *abaikan*.

Anyway, terima kasih banyak yang sudah berkenan ikutan giveaway dan komen ini itu yaa. Terutama tentu saja doa baik-doa baik yang saya terima di postingan tersebut perihal kesegeraan saya untuk juga bisa memiliki buah hati. Aamiin ya robbal’alamiin, semoga doa yang sedang melangit ini segera turun ke bumi :).

Nah, prolognya kepanjangan ya hihihihi. Beklah, ini dia dua orang pemenang yang berhak mendapatkan buku Panduan Cepat Mendapatkan Buah Hati dari Stiletto Book tercinta:

  1. Ainhy Edelweiss (@PrinceesAsuna)
  2. Rini Cipta Rahayu (@rinicipta)

Selamat yaaaa. Sila kirim alamat kirim ke rinrin.indrianie@gmail.com secepatnya yah ;). Buku akan langsung dikirimkan oleh tim Stilo dari Yogyakarta, ditunggu aja nanti, ocey.

Terima kasih semuanyaaaaa *ketjup*.

 

Advertisement

[Review + Giveaway] Panduan Cepat Mendapatkan Buah Hati

Enam tahun menunggu malaikat kecil-malaikat kecil yang akan meramaikan rumah mungil kami, membuat saya menyibukkan diri untuk mengupayakan segala sesuatu yang bisa saya lakukan. Saya percaya, seperti halnya rezeki-jodoh-kematian, semuanya hanyalah wewenang Sang Penggenggam Kehidupan semata, maka saya hanya diwajibkan berikhtiar, bukan? Pun soal momongan ini, siapa tahu, setelah melihat perjuangan saya, Tuhan kasihan gitu ya sama saya :).

Dalam rangka busy while waiting saya ini, membaca buku yang berkaitan dengan program kehamilan adalah salah satu upaya saya. Nah, kebetulan nih Stilleto Book baru saja meluncurkan buku “Panduan Cepat mendapatkan Buah Hati” karya Yulinda Puspita. Sangat tepat untuk saya baca kan ya.

Mari saya tuliskan blurbnya.

*

Judul : Panduan Cepat Mendapatkan Buah Hati
Author : Yulinda Puspita
Pembaca Ahli : Bidan Ainun Nufus
Desain Cover : Pungki Letizya
Penerbit : Stiletto Book
Halaman : xiv + 230 hlm
Cetakan : Pertama, 2016
ISBN : 978-602-7572-59-1
Panduan Cepat Mendapatkan Buah Hati merupakan buku yang sangat tepat Anda baca jika saat ini sedang menunggu kehadiran si kecil di tengah keluarga. Dalam buku ini, semuanya dijabarkan dengan tuntas mengenai pemahaman dasar tentang kehamilan sampai tip-tip yang bisa Anda dan pasangan Anda lakukan, di antaranya:
  • Pemahaman tentang sistem reproduksi
  • Cara mengenali masa subur
  • Faktor penghambat kehamilan beserta solusinya
  • Yoga kesuburan yang bisa Anda lakukan
  • Herbal alami untuk meningkatkan kesuburan
  • Tip agar tetap harmonis bersama pasangan
  • Sampai, alternatif lain mendapatkan buah hati

Benar, anak adalah titipan Tuhan. Namun, kita sebagai manusia sudah sepatutnya berikhtiar dan berdoa. Salah satunya adalah dengan membaca dan mempraktikkan apa yang sudah ada di dalam buku ini.

*

Review saya sederhana saja. Bahwa setelah membaca buku ini, ternyata masih baaaanyak sekali yang belum saya tahu tentang seluk beluk kehamilan ini. Misalnya nih, ternyata ada alat (semacam testpack) untuk mengetes apakah kita (yang perempuan-perempuan tentunya :P) sedang dalam masa ovulasi atau tidak lho!  Cara menggunakannya sama. Serius ini saya baru tahu hahahaha. Sepertinya akan langsung saya hunting nih alat ini. Jadi setelah menggunakan system kalender, bisa langsung panggil AM alias pak suami kan ya kalau saya ternyata sedang masa subur #eh hihihihi.

Seperti poin-poin yang sudah tertulis di dalam blurb, demikianlah buku kecil ini memaparkan setiap poin dengan jelas di setiap bab. Ada sembilan bab berikut dalam buku berwarna pink yang unyu-unyu ini.

  1. Pengetahuan Dasar Tentang Kehamilan
  2. Pemahaman Tentang Sistem Reproduksi
  3. Mempersiapkan Kehamilan
  4. Zat Dan Makanan Untuk Meningkatkan Kesuburan
  5. Herbal Alami Untuk Meningkatkan Kesuburan
  6. Tip-Tip Meningkatkan Kesempatan Hamil
  7. Alternatif Lain Mendapatkan Buah Hati
  8. Mitos-Mitos Seputar Kehamilan
  9. Mendapatkan Buah Hati Sesuai Dengan Jenis Kelamin Yang Dibutuhkan
Di setiap bab-nya, teman-teman bisa memperoleh insight baru. Ada beberapa hal yang dituliskan di buku memang sudah saya lakukan sekarang, seperti gaya hidup sehat dan berolahraga secara teratur, misalnya. Atau memilih bahan makanan yang bisa memicu produksi sel telur dengan baik. Atau kesukaan saya akhir-akhir ini untuk beryoga ria, karena ada yoga kesuburan, mesti private ke guru yoga saya nih, minta diajarin pose yang khusus untuk itu hihihihi.
Selanjutnya, ada yang membuat saya shock di bab Mitos-mitos seputar kehamilan. Di sana disebutkan bahwa memang perempuan yang sedang melakukan program hamil sebaiknya mengurangi kopi. Huwaaaaahhhh!! Duh, padahal saya berharap itu memang cuma mitos lho, ternyata faktanya memang begitu hiks hiks *menatap nanar secangkir kopi yang tidak bisa lagi saya nikmati sering-sering* *lebay*. Nama pun usaha yes? Nggak apa-apalah ya puasa ngopi dulu :D.
Ada juga waktu yang tepat untuk bercinta lho! Jangan saya sebutkan di sinilah ya, nanti khawatir … *ilang sinyal*.
Banyaklah pengetahuan-pengetahuan lain yang bisa teman-teman pelajari dari buku ini. Alhamdulillah banget ada buku seperti iini, terima kasih ya, Mbak Yul *sok ikrib* *ketjup*.

Giveaway Time! Saya punya satu buku kece ini untuk teman-teman dengan komentar terbaik di postingan ini. Syaratnya gampil, seperti berikut:
  1. Peserta memiliki alamat pengiriman di Indonesia
  2. Follow Twitter @Stiletto_Book, dan @rindrianie. Yang punya IG boleh lho follow akun stiletto_book dan akun @neng_orin yaa (modus hihihihi)
  3. Jangan Lupa untuk like Facebook Fanpage Stiletto Book
  4. Share info GA ini disalah satu media sosial yang kamu punya. Jangan lupa untuk mention akun Stiletto Book dan saya di twitter dengan hastag #CepatMendapatkanBuahHati
  5. Jawab Pertanyaan di kolom komentar dengan format : nama, akun twitter, dan jawabanmu.

Pertanyaannya adalah:

“Apa mitos tentang kehamilan yang kamu tahu? ”

Misalnya nih, saya pernah disuruh Mamah menginjak jempol orang yang lagi hamil biar ketularan hamil, entah sudah berapa jempol orang hamiil yang menjadi korban injakan saya hahaha. Nah, gampil kan ya pertanyaannya, bisa tanya mbah gugel lho ya. Pokoknya jawaban mitos yang paling unik yang akan saya pilih sebagai pemenang :D.

Giveaway ini berlangsung dari 3 Oktober – 7 Oktober 2016 pukul 24.00 saja yaa. Pengumuman pemenang akan saya posting di sini pada 8 Oktober 2016. Ditungguuuu :-*

Before We Go

If you’re committed to somebody, you won’t allow yourself to look for perfection to someone else.” –Nick Vaughan

 

Film lama sih ini, 2015 kalau nggak salah, tapi saya baru menontonnya semalam di TV. Meski sedikit ketinggalan tidak menonton dari awal (yang biasanya langsung saya skip kalau awalnya terlewat), tapi pesona Chris Evan rupanya membuat saya terhipnotis hingga tidak mampu memindahkan channel *halah*.

Ceritanya sederhana, dua orang asing tidak sengaja bertemu, lantas menghabiskan malam bersama dengan ngobrol ngalor ngidul sampai pagi tiba. Klise? Mungkin. Tapi bagi saya justru dialog-dialog sepanjang film itulah yang menarik. Daripada saya berpanjang lebar menceritakan sinopsisnya, sila tonton trailer berikut saja ya.

Baiklah, tulisan berikutnya adalah spoiler, silakan diskip saja jika temans ingin menonton film ini ya hehehe.

Scene favorit saya adalah saat Nick Vaughan (Chris Evan) berdiri terpaku menatap si mantan kekasih yang masih belum bisa dilupakannya dari jarak sekian meter. Seolah semesta di sekitarnya membeku, seluruh suara melenyap, yang ada hanyalah dia dan si perempuan di ujung sana. Lebay ya saya hahahaha.

Tapi serius deh, di freeze time yang cuma beberapa detik itu, saya bisa mengerti bahwa perasaan cinta seorang lelaki bisa sedemikian besar dan tidak bisa begitu saja hilang. Ceritanya kan mereka putus tuh sudah 6 tahun, tapi saat ketemu lagi si mantan , obviously Nick ini masih terlihat cinta mati sama dia.

Scene berikutnya yang sangat membekas di kepala saya adalah saat Brooke Dalton (Alice Eve) bercerita pada Nick soal suaminya yang berselingkuh. Masalah yang menjadi alasan Brooke ‘lari’ ke New York dengan kemarahan yang meluap, tapi saat dia sadar tidak seharusnya dia lari dari masalah dan ingin kembali pulang, tasnya malah dicuri, ketinggalan kereta terakhir hari itu, hingga hapenya terjatuh dan rusak, lantas berakhir dengan menghabiskan waktu dengan Nick tanpa sengaja.

Saat sesi curhat-curhatan itu, Brooke bercerita bahwa dia begitu marah pada Michael yang telah mengkhianati cinta mereka. Meskipun si suaminya itu lebih memilih Brooke dan meminta maaf untuk kesalahannya, Brooke terlanjur sakit hati. Tapi begitulah, Brooke ternyata begitu mencintai Michael. Momen saat Brooke tertawa kecil sambil menggigit ujung kuku dengan air mata yang menitik saat mengatakannya membuat saya … speechless. Sedemikianlah ya kekuatan seorang perempuan mencintai.

“Sometimes you have to just make the choice and jump.”– Brooke Dalton

Nick menemani Brooke menunggu kereta paling pagi. Berjalan kaki menyusuri Manhattan yang nyaris sepi. Bertandang ke rumah bapak tua cenayang, lantas menumpang beristirahat di kamar hotel temannya Nick.

Di kamar hotel berdua-duaan pake piyama handuk biasanya sih ngapa-ngapain ya *halah*. Tapi itulah uniknya film ini, Brooke -meski bisa saja dia ‘balas dendam’ sama suaminya untuk bisa juga having fun sama Nick, misalnya- memilih tetap berkomitmen pada pernikahannya. Nick, yang -menurut penilaian saya sih ya he he- sudah terlihat sayang sama Brooke karena telah membantunya merelakan Hannah sang mantan kekasih, mendukung keputusan Brooke untuk memperjuangkan rumah tangga mereka.

Saya tidak suka endingnya, meskipun memang sudah seharusnya begitulah ending dari cerita ini (hihihihi kontradiktif :P). Film yang didominasi dialog ini memang bertendensi membosankan, tapi bagi saya, dialog-dialognya sangat menarik untuk disimak. Mungkin karena ngobrol sama Cris Evan mah nggak akan ngebosenin sih ya hahahaha *abaikan*.

Ya sudah begitu dulu, have a great weekend yaa.

Karena Tuhan Tak Menciptakan Beban Tanpa Pundak

Warning: hanya sekadar tulisan pendek dari pikiran  geje tidak seberapa penting 🙂

*

Pagi tadi saya menghadiri sebuah acara yang diselenggarakan oleh DirJen Bea Cukai, sosialiasi tentang apa dan sebagainya dan sebagainya tidak perlulah ya saya jelaskan, ribet bo! hihihihi. Dan meskipun menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Bagimu Negeri itu juga cukup menarik, tapi bukan itu yang ingin saya bahas kali ini, tapi sebait doa yang dipimpin penyelenggara.

Ada sebaris doa yang (kurang lebih) berbunyi demikian, “….Tuhan, jangan beri kami ujian yang tidak bisa kami selesaikan…” Dan kalimat itu entah kenapa menggelitik hati dan pikiran saya selama perjalanan kembali ke kantor (sehingga akhirnya terciptalah postingan ini :P).

Tidak, saya tidak mengatakan bahwa kalimat itu -katakanlah- kurang tepat, tapi saya memang kurang sependapat. Kenapa? Karena (menurut logika sederhana saya) Tuhan memang tidak akan memberikan ujian di luar kemampuan hambaNya, sehingga apa pun ujian yang menimpa si hamba, pasti akan terselesaikan dengan baik selama dia beriman pada Sang Pemberi Ujian. Dan bukankah tidak ada seorang manusia pun yang mengakui beriman, yang tidak diuji keimanannya?  ‘Tawar menawar’ ujian pada Tuhan menjadi terlihat sedikit absurd.

Maka saya kembali teringat kalimat pendek indah yang pernah dituliskan Gola Gong di salah satu bukunya yang entah apa, bahwa Tuhan tak menciptakan beban tanpa pundak”, sehingga (mungkin) kalimat yang lebih tepat, atau setidaknya, kalimat yang akan saya pilih untuk berdoa adalah meminta Tuhan untuk berkenan menguatkan pundak saya atas apa pun beban yang dikehendakiNya bagi saya.

Ah ribet hidup lo, Rin. Berdoa aja dibikin masalah!

Demikian komentar seorang sahabat saat saya menanyakan pendapatnya perihal sebaris doa yang menurut saya kurang tepat itu. Dan saya bisa memaklumi komentarnya sih, sebagian besar toh berdoa dilakukan sendiri, langsung antara si hamba dan Tuhannya, terserahlah ya bahasanya seperti apa.

Dan saya memang tidak sedang bikin masalah kok, cuma kurang sependapat saja dengan redaksional kalimat doa tersebut. Toh saya sangat mengerti, esensi sebuah doa adalah keberserahan kita, pengakuan si hamba yang tergantung sepenuhnya pada Sang Pencipta, yang menginginkan bisa lulus ujian dengan sempurna.

Nah, jadi gimana? Kita masih berteman kan ya? hehehehe

Ini Cara Saya Mengusir Kantuk

Kok saya bahas ngantuk mulu ya, apakah saya tipe manusia ngantukan? Sepertinya demikian sodara-sodara *halah* hihihihi.

Saya memang bukan morning person meskipun nggak kuat-kuat banget begadang (ha ha!). Intinya sih, selepas sholat shubuh, akan sangat menyenangkan bagi saya jika bisa kembali tidur dan baru terbangun di pukul 8 atau 9. Yatapi kan itu tidak bisa lagi dilakukan kecuali pas wiken, yes? Jadi ya begitulah, sekitar pukul 10 mata saya kadang kriyep-kriyep, itulah jam ngantuk pertama saya di kantor.

Jadi ada jam kedua periode ngantuk di kantor, Rin?

Ada dong! Sepertinya yang sudah bisa diduga, periodenya adalah sekitar pukul 2-3 sore, jam yang selazimnya memang digunakan untuk  bobo cantik di siang hari. Di saat perut yang sudah kenyang dan pekerjaan yang terasa membosankan seperti menyuruh mata ini untuk mengatup dan terbang ke alam mimpi hihihihi.

Kalau pekerjaan sedang sibuk-sibuknya dan atau sedang banyak masalah sih si ngantuk ini nggak sempet mampir segala macam pastinya. Tapi yaa…seringnya sih begitu kan ya, si ngantuk ini datang tanpa diundang:P.

Nah, beberapa hal berikut biasanya saya lakukan untuk mengusir si kantuk pergi.

1. Cuci Muka

Seringkali cara ini manjur, mata langsung melotot deh tuh kena air dingin kan hihihihi. Meskipun saya kadang malas melakukan hal ini karena setidaknya harus sedikit membuka kerudung untuk cuci muka, dan setelahnya kulit akan terasa kering terkena AC (karena malas pulalah pake pelembab lagi). Mmm…selain ngantukan ternyata saya pemalas hahahaha.

2. Minum air banyak-banyak

Ngantuk nggak ngantuk minum air banyak-banyak memang sangat bagus dan dianjurkan ya. Tapi, kadang berada di ruangan ber-AC itu, kalau buat saya, memang nyaris tidak merasa haus. Apalagi kalau sudah sibuk, lupa deh minum. Atau kalau pun tidak lupa, malas minum karena nantinya kepengen pipis.

Tapi kalau sedang ngantuk, saya sengaja deh tuh minum banyak-banyak, tujuannya ya biar kepengen pipis jadi ada kegiatan lain bolak balik ke toilet :D.

3. Ngopi

Sebetulnya ini sugesti aja kalau buat saya mah, mau minum kopi berapa cangkir pun kalau sudah ngantuk mah ya ngantuk aja. Tapi akhir-akhir ini saya memang sedang mencoba mengurangi kopi. Dari yang biasanya setiap hari paling tidak satu cangkir kopi, sekarang bisa berhari-hari tidak ngopi.

Dan ternyata efeknya lumayan bagi penyakit ngantukan saya, lumayan seger lah (untuk beberapa saat) kalau sudah ngopi hehehe. Aromanya saja sudah bisa membangkitkan semangat lho si kopi ini.

4. Chat

Ada satu grup whatssapp yang tahu betul kalau saya tiba-tiba menyapa berarti itu tandanya saya sedang ngantuk berat! hahahaha. Bisa berwasap ria di laptop tentu saja tidak membuat saya bisa chat sepanjang jam kantor kan, lah emang ini kantor uyut saya? 😛

Tapi ngobrol ringan atau bergosip ria atau ngerumpi hore dengan teman-teman kadang memang bisa jadi pengusir penat dan rasa ngantuk kan? Apalagi kalau ada bahan obrolan yang bisa ditertawakan misalnya, hilang deh tuh ngantuknya dan semangat lagi chat kerja.

Jangan keasyikan tapi ya, bisa-bisa bukan ngantuk yang hilang, pekerjaan juga bisa hilang karena dipecat gara-gara chat mulu hihihihi

5. Nulis

Dalam hal ini menulis yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan pekerjaan ya. Jadi nulis email ke klien nggak termasuk hitungan yaa :P.  Jadi kadang saya buka file word kosong, dan nulis deh tuh apa pun yang terlintas di kepala saya saat itu. Bisa meluapkan kekesalan sama si Bos, bisa rencana sepulang saya ngantor nanti, bisa cerita fiksi yang tiba-tiba melintas di kepala.

Dan atau, menulis di blog seperti ini! hahahahaha

Mungkin, karena menulis itu memaksa otak bekerja ya, jadilah si rasa ngantuk yang sebelumnya menguasai jadi terusir deh hehehe. Tapi karena itu juga, jarang bisa menjadi pilihan untuk dilakukan, hawong lagi ngantuk kok disuruh mikir :P.

*

Wahhh…ternyata sudah ada 5 poin ya hihihihi. Lumayan juga nih listicle ngaco saya ini ya *muji diri sendiri*. Ya sudahlah ya, yang penting sekarang saya sudah tidak merasa ngantuk, dan blog ini akhirnya bisa terisi lagi :D.

Kalau teman-teman gimana? Apa sih yang temans lakukan kalau ngantuk di kantor? Share doooong ;).

 

[Sponsored Post] Merawat Kecantikan Kulit Wajah dengan Minyak Zaitun

Siapa sih yang tidak ingin menjadi cantik? Retoris sekali kalimatnya yah hihiii.. Setiap wanita pasti ingin selalu tampil cantik, tak peduli berapa pun umurnya. Untuk merawat kecantikannya, tentu mereka memiliki caranya masing-masing. Ada yang memilih menggunakan produk-produk kosmetik import atau bermerek nan mahal, ada juga yang menggunakan bahan-bahan alami seperti minyak zaitun.

Continue reading

Umroh Gratis Bersama Grand Shamira

Alhamdulillah, akhirnya satu wish list saya beberapa waktu lalu tercapai. Punya seprai baru! Yeaaayyy.

Ternyata yah, bahagia itu memang sederhana, punya seprai baru aja saya mah udah seneng banget hihihihi. Sayang, seprai Earl Grey yang saya taksir di Carrefour dekat rumah tidak ada stoknya, tapi corak Mahabhrata yang ini pun cantik sih. Saat dicuci, nggak luntur sama sekali, bahannya tidak berat saat dijemur, dan benar-benar adem saat dipakai tidur.

Continue reading

Mencari Seprai Baru

Hari ini ceritanya beres-beres rumah, sekalian packing sedikit demi sedikit buat pindahan ke Karawang nanti. Nah, sengaja saya simpan semua seprai di satu kotak sendiri, bersama selimut-handuk-mukena-sarung, biar tidak tercampur dengan baju-baju dan jadi gampang saat dicari.

Dan saya baru ngeh, ternyata seprai yang saya punya itu kebanyakan seumur pernikahan saya lho. Secara ya, banyak bener deh ah yang ngasih kado seprai waktu nikah. Kenapa ya penganten baru mesti dikasih seprai banyak-banyak? hihihihi. Malah ada juga sih seprai yang usianya lebih dari 5 tahun karena sudah dipakai saat saya masih gadis dan pindah kost sana sini. Pantas pun warnanya banyak yang sudah pudar :D.

Jadi saya masukkan di daftar belanjaan bulan depan, bahwa salah satu yang harus dibeli adalah seprai baru. Berbeda dengan hadiah yang memang tidak bisa saya pilih sendiri, seprai yang  akan saya beli (setidaknya) harus memiliki kriteria sebagai berikut:

  • Kainnya lembut dan adem. Nama pun istirahat setelah beraktifitas seharian ya, tidur itu harus nyaman, jadi begitu bangun badan sudah kembali fit. Meskipun kenyamanan tidur jangan sampai kesiangan bangun jadi telat sholat shubuh lah ya.
  • Bahannya tidak berat. Ini sih biar gampil saya nyucinya :P. Tapi ada kan ya, seprai yang kainnya itu berjenis entah apa yang berat banget, pas kering aja berat apa kabarnya kalau pas basah coba? *horor*.
  • Warna dan motif cerah tapi tidak terlalu gonjreng *halah*. Saya pernah tinggal di asrama yang mewajibkan semua seprai berwarna putih polos! Macam tidur di rumah sakit sajalah itu saya selama 3 tahun hihihi. Jadi saya cenderung menyukai warna cerah dan motif yang ceria, walaupun yang tetap terlihat elegan ya *tsaaah*.
  • Harganya terjangkau. Ini mah harus kudu wajiblah ya buibu, tidak baik bukan berlebih-lebihan dalam segala sesuatu? *tsaaah*. Jadi kalau ada yang murah tapi kualitasnya bagus, kenapa tidak? Betul? 🙂

Tidak terlalu banyak kan ya persyaratan saya akan sebuah seprai? hehehe.

Bulan lalu saat saya belanja bulanan ke C*rref**r sih saya sempat melihat-lihat seprai bermerk Shamira yang ini nih.

12109955_164652180547684_4681604135432719401_o

Warna dan motifnya sukaaa, dan bahan kainnya pun pas, lembut dan adem. Harganya? Sepadan lah, toh tidak sampai setahun sekali ya beli seprai, dan karena kualitasnya bagus, pasti awet hingga dipakai bertahun-tahun kan? Jadilah ini mah belanja seprai habis gajian hihihihi.

Ada yang berencana beli seprai juga kah? 🙂

post Grand Shamira