Resmi Ber-#UsiaCantik

Iyaaa, hari ini saya ulang tahun, temans. 35 tahun! Udah tua ya bok! bhuahahahaha.

Mari saya ceritakan sedikit betapa di usia ini saya -akhirnya- mengakui (kemarin-kemarin mah kayak masih denial gitu lah ya hahaha) kalau saya memang sudah menua.

Uban

Jadi begini, rambut saya itu lurus, lebat dan hitam. Tetap demikian meski saya telah berhijab, agak-agak rontok sedikit kalau rambut saya sudah terlalu panjang. Nah, setiap kali saya creambath atau potong rambut, tahun-tahun belakangan ini saya pasti nanya mbaknya, “ada uban nggak mbak?”.

Secara yaa, kalau diperiksa sendiri mah kan ya susah, dan karena rambut saya juga emang lurus-lurus aja, nggak sisiran seharian pun tak mengapa (emang males nyisir aja sih hihihihi). Intinya sih so far saya belum pernah berhasil menemukan selarik uban saat bercermin menyisir rambut.

Sebelum-sebelumnya, jawaban dari pertanyaan tersebut adalah “tidak”, tak ada sehelai uban pun di kumpulan rambut yang tumbuh di kepala saya. Sampai kemudian dua minggu lalu, tepatnya hari Minggu, 2 Oktober 2016, saat saya nyalon dan menanyakan pertanyaan yang sama, si mbaknya bilang, “Iya ada nih, mbak, satu uban,” bhuahahaha. Resmilah sudah, saya ubanan! :P.

Iya sih, saya tau kok, perihal uban bukan sebuah keniscayaan seseorang dikategorikan ‘tua’, hawong AM sejak awal kami menikah aja udah ubanan lho, awet tua dong ya kategorinya hihihihi. Tapi yaa…setidaknya, sehelai uban di rambut saya seolah menjadi petunjuk, bahwa rambut saya telah tunduk patuh pada semesta, bahwa produksi melanosit yang menurun seiring bertambahnya usia (yang konon menjadi penyebab berubahnya warna pada rambut), juga terjadi di tubuh saya.

Keriput

Selain kantung mata yang memang sepertinya menurun dari Mamah saya, sepintas wajah saya tidak terlihat mengeriput. Yaa kalau dilihat pake kaca pembesar mah ya pasti berkerut keriut juga sih ya hahaha. Tapi maksud saya nih, saya kan suka membandingkan dengan AM (usia kami selisih satu tahun) ya, di ujung matanya terlihat sekali kalau banyak kerutannya, sementara kalau saya ngaca, ya nggak keliatan kerutan di ujung mata saya.

Mungkin karena kulit saya sangat berminyak ya, yang meskipun imbas negatifnya adalah saya jerawatan mulu (hihihihi, terima nasib aja), tapi konon katanya membuat kulit tidak mudah keriput.

Hal lain yang berkenaan dengan kulit ini adalah saya baru terpikirkan untuk memakai krim anti-aging! hahaha telat banget sih ya, nama pun ‘anti’ ya harusnya sebelum ‘aging’nya terjadi dong ya :P. Tapi late better than never katanya mah kan? Meskipun saya tidak bisa melawan gravitasi yang membuat oksigen di tubuh saya terus menerus berkurang sehingga lambat laun mengakibatkan kulit mengeriput, tapi yaa … setidaknya menjaga kulit saya tetap sehat lebih lama lah, ya toh? 😀

Mudah Lelah

Sudah baca cerita saya berlatih Capoeira kemarin kan ya? Pagi harinya itu saya luar biasa lelah, di kantor pun seharian bawaannya lemes gitulah. Walaupun kemarin itu tetap aja saya yoga, dan jadilah tambah cuapek ruarrr biasa, nyampe rumah langsung tidur (biasanya masih sempat nonton TV/baca buku dulu), bahkan nggak sanggup lagi masak pagi seperti biasa dan memilih tidur lagi setelah sholat shubuh.

Pertanda apa lagi ini selain tubuh saya memang tak lagi sekuat dulu? *tsaaah* *mulailebay*.

 

Sudah sih, tiga hal itu saja rasanya. Soal hamil, saya sudah tahu dari dulu kalau di usia saya ini sangat rawan untuk kehamilan pertama, jangankan 35, menginjak usia 30 saja katanya sudah beresiko tinggi ya. Tapi ya gimana atuh ya kalau belum waktunya mah? 🙂 Doakan saja Tuhan jenuh mendengar rengekan saya ya hehehe.

Intinya, saya sungguh sangat bersyukur saya diizinkan Tuhan untuk hidup hingga hari ini. Doa saya adalah, saya ingin semakin disayang Tuhan, dan semoga saya semakin sayang sesama dan semesta, juga selalu sehat dan bahagia. Aamiin.

Perubahan signifikan tentu saja ada di berat badan yang semakin memberat dan pipi yang semakin menggembung sepertinya ya hihihihi. Ya sudahlah ya, yang penting di #usiacantik ini saya tetap cantik jiwa ragalah ya *menghibur diri* :).

Aamiin.

 

Advertisement

Photo Challenge: Nostalgia

orin

Iyaaaa,,, ini si Orin kecil, emang kece dari lahir sih sayah, jadi ya tetep cantik gitulah dari dulu *minta dilempar bakiak* hahahaha. Foto itu (kalau saya tidak salah ingat) saya berusia sekitar 5 tahunan gitulah ya, masih anak TK.

Bernostalgia ke zaman kecil, rasanya memang selalu menyenangkan ya. Pas musim hujan begini, saya biasanya main hujan-hujanan di halaman depan rumah sama adik saya sebelum mandi sore. Cuma pakai kaos singlet dan celana dalam, bertelanjang kaki, terus lari-larian deh tuh di bawah pohon rambutan berharap ada yang terjatuh dan bisa kami pungut.

Atau belajar naik sepeda sampai tercebur jatuh ke sawah berlumpur (padahal udah mandi hahaha). Atau berenang (sambil mandi) di sungai sampai adik saya hampir hanyut karena tiba-tiba arusnya menderas. Atau main rumah-rumahan (saya -entah kenapa- hampir selalu berperan sebagai ‘si ayah’) dengan teman-teman. Atau manjat (dan bersembunyi) di pohon mangga, manggil abang-abang jualan yang lewat dan kebingungan siapa yang manggil karena tidak terlihat ada orang hihihihi.

Banyaklah ya nostalgia gilanya, kalau disebutin satu-satu mah bisa sampai besok pagi kayaknya :P.

Melihat kembali foto ini, membuat saya tersadar ternyata sudah jauh sekali saya berlari. Saat ini saya berada di usia yang disebut, menurut si Orin di dalam foto, TUA. Iyalah ya, usia 30an aja rasanya udah tuaaaa banget kan ya, ini apalagi 30-nya udah 35an ke atas huwaaaah.

Tapi … tapi … ketika benar-benar berada di usia 35, kok saya nggak merasa tua-tua banget ya, apa mungkin karena saya masih terlihat cantik ya? *dikeplak berjamaah* hahahaha *abaikan*.

Sebelum bertambah ngaco, mari kita sudahi saja postingan ini. Yang jelas, saya bersyukur berada si #usiacantik ini. Semoga si Orin di dalam foto mengerti, bahwa 30 tahun kemudian pun dia akan baik-baik saja dan bahagia :).

5 year-old me

5 year-old me

Photo Challenge: Edge

Another silent post.

Eh, bawel sedikit deh *halah*. Foto-foto berikut bukan foto baru sih, dan pernah diaplod untuk challenge serupa dengan tema entah apa. Jika saya tetap memaksakan diri untuk memajangnya, mungkin karena saya sedang merindukan motret dengan kamera SLR saya yang mati suri karena lensanya dijual tapi belum beli penggantinya #eeaaacurcol hahahaha.

Ya sudahlah, nggak apa-apa ya posting foto lama 😛

_DSC1049

_DSC0811

Have a great day, Pals 😉

Photo Challenge: Future

Baiklah, postingan ini tidak akan menjadi silent post seperti biasanya, karena saya sedang ingin cerewet hehehehe. Walaupun sepertinya postingan ini juga tidak akan terlalu panjang sih *mbulet*.

Beberapa saat lalu saya memasang foto berikut di IG:

View this post on Instagram

Berpuluh kilogram yang lalu.. #throwback

A post shared by Rinrin Indrianie (@neng_orin) on

Iyaaaa, saya masih kurus. Pada saat foto itu diambil, manalah saya mengira masa depan bisa sebesar ini ya hahahaha. Tapi tentu saja bukan itu yang ingin saya bahas.

Continue reading