“Asyik lagunya ya, Tom?”
“Hmm…”
“Kok cuma hmm?”
“Lagunya siapa sih ini, Va?”
“Ya ampuuuun, Natasha Bedingfield. Masa ngga tahu?”
“Ooh.. oke. ”
“Whatever, Tom.”
“Come on, Va. Ini ketiga kali-nya kamu mendengarkan lagu itu, masih banyak lagu lain, ‘kan? Kenapa lagu itu yang diputar terus?”
“Kenapa tidak?”
“Ah… Selalu begitu.”
“Begitu gimana?”
“Whatever, Va.”
“Perhatiin deh liriknya. Lagunya pas banget, Tom.”
“Pas apanya?”
“Pas dengan keadaan kita sekarang.”
“Feel the rain on your skin? Blah. Kita terjebak macet karena hujan, Va! Mobil kita nyaris tak bergerak dan kamu mau hujan-hujanan? Yang benar saja.”
“Bisa juga sih begitu. Tapi bukan itu maksudku, Tuan Skeptis.”
“Lantas apa? Drench yourself in words unspoken? Kalimatnya terlalu bersayap, Va. Aku bukan pujangga, apalagi filsuf.”
“Aku tahu, Tom. Aku tahu kamu bukan pujangga atau filsuf. Aku tahu kamu hanya seorang lelaki egois yang terkadang pengecut.”
“Hei… ada apa denganmu, Va? Lelaki egois yang terkadang pengecut ini mencintaimu sampai mati.”
“Gombal!”
“Eva Sayang, aku tidak ingin sebuah lagu tidak jelas seperti ini membuat kita bertengkar.”
“Lagu tidak jelas? Hubungan kita jauh lebih tidak jelas lagi, Tom.”
“Ah…itu rupanya.”
“Ya, itu maksudku, Tom. Today is where your book begins, The rest is still unwritten. Maka aku ingin mengakhiri hubungan tidak jelas kita, mulai hari ini, detik ini juga. Aku terlalu lama menghabiskan waktuku terbuang sia-sia denganmu, Tom. Aku….”
“Sebentar, Va. Sebentar…. Kamu tidak bisa tiba-tiba saja memutuskan aku ‘hanya’ karena sebuah lagu.”
“Aku bisa melakukan apapun yang aku mau, Tom. Apapun! Aku ingin menulis ‘buku’ baruku tanpa ada namamu di dalamnya. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi besok, aku tidak tahu bagaimana hidupku tanpamu setelah ini, aku ingin menikmati sisa usiaku tanpa harus menyakiti siapapun termasuk diriku sendiri, aku… ”
“Siapa lelaki yang sudah berhasil mencuri hatimu dariku, Va?”
“Ya Tuhaaan… Kenapa Tom? Kenapa kamu selalu harus mencari kambing hitam? Kenapa kamu tidak pernah bisa mengakui kalau terkadang kamu sendirilah penyebabnya, kamu yang salah.”
“Mengertilah, Va. Aku tak punya banyak pilihan.”
“Tapi kamu tetap bisa memilih, Tom.”
“Tapi, Va, aku tidak bisa jadi anak durhaka, kan?”
“Kamu pernah memperjuangkan kita? Enggak kan?”
“Please, Va. Mengertilah. Aku…”
“Aku sudah bosan mengerti tentangmu, Tom. Kapan kamu bisa mengerti aku?”
“Tapi Va, aku tidak mungkin meninggalkan kakakmu untuk kita, kan?”
“Turunkan aku di sini, Tom. Kita selesai. Jaga kakakku baik-baik.”
Note : 380 kata.
PS : Temans, yuks ikutan bermain FF dengan kami di sini 😉
selalu paling pinter deh merangkai kata2… top mba Orin, kepengen bisa juga aku
___
ish.mba Rina jg ya pandai merangkai kata 😛
LikeLike
jadi cinta segitiga atau gimana sih hihihi teu ngarti kieu. Orin ikutan syukuran rame-rame yaaa
___
hihihi… siap Teh, insyaALLAH ikutan 😉
LikeLike
lagi2 ada kejutan diendingnya..
aku belum sempet ikutan teh..
masih mandeg kalau nulis fiksi
___
Ayo Meeell, kangen lho sm fiksinya Amel 😉
LikeLike
Iya, Mel. Udah lama ga baca FF nya Amel, nih.
E btw Mbak Orin, kok yg tantangan kali ini syusyah yaaa 😦
Mesti 80% dialog gitu. Saya kadang suka seenaknya aja soalnya 😆
LikeLike
Aku suka lagu di atas nih 🙂
belum berani ikut, belum pernah mernagkai kata kata indah 😛
___
Ayo mba Eeeel…beranikan dirimuuuu hehehehe
LikeLike
ngoook…
selingkuh
aduh, aq ngga mudeng tuh lagu jeee ==”
___
ayo Jiaaah, mana FFmuuuu 😉
LikeLike
bagus, eva akhirnya mau nurut sama nasehat Bundo.. masih banyak pria baik di luar sana.. mending eva jadian aja sama akang Depp yang sholeh itu.
___
Mak, si Eva nanya, akang Depp seganteng Tom ngga? hihihi
LikeLike
kenapa Bundo gak rekomendasikan saya aja, kan nama saya juga sholeh hahaha
___
ish…uncle kan udah ada Marpuah 😉
LikeLike
Selalu kagum dengan kepiawaian Orin menyulam kata, ringkas, padat, apiiik dengan ending tak terduga. Selamat terus berkarya Orin
___
terima kasih apresiasinya ibu^^
LikeLike
Keren deh Teh..Aku mulai menulis untuk cerpen antologi WB, tapi masih macet saja jalan ceritanya. Tersumbat pada pengembangan ide hehehe..
___
macet? santai aja tante, DLnya masih Mei kok 😉
LikeLike
Top top top dan top banget ceritanya.
___
terima kasiiih^^
LikeLike
gooodd.. tinggalin aja cowok kayak gitu 😀
___
harusnya dari dulu ditinggalin ya mba Chi:D
LikeLike
Ish…. keren selaluu…
hm.. syarat 80% dialog itu membuat yg mengendap dibenak blom bs tersalurkan.. haha…
___
aku malah suka kalo disuruh bikin dialog auntie hihihihi
LikeLike
Hahaiii….
Aku suka geli setiap menemukan kata “whatever” …. kesannya sangat dramatis…. kwkwkw…
___
hahaha…iya emang mba, lebay kesannya ya hihihihi
LikeLike
Mbaaaakkk…knp aku gk bisa komen ditempatmu 😦
Maaf Teh Orin numpang disini hihihi
LikeLike
haha aja deh 😀
___
🙂
LikeLike
Good Job Neng Eva, jd cewek mah harus tegas yak 🙂
Lagi dong Teh ff nya, bacanya nagih nih
LikeLike
hadeeeh… Eva ini tega sekali sama kakaknya… sadis… #kebawa emosi#
wkwkwk…
LikeLike
Adek apa ini????!! Suami apa ituuuu???!!! *siapin peniti buat tujesan*
Hebat banget penulis yang bisa bikin pembacanya emosi, hihihihi..
LikeLike
“Kamu pernah memperjuangkan kita? Enggak kan?” pertanyaan yang saya tenyakan pada perempuanku beberapa hari yang lalu, dia pun tak berani menjawabnya 😦
LikeLike
oke, kita selesai. jangan merengek-rengek lagi padaku!!
*khayalan pembaca*
LOL
LikeLike
Ih seru banget …
biar nggak pada rebutan, itu kakak adik buat Tom semua aja …
LikeLike
Weeeeiiii…ujug-ujug selesai aja, Oriiin!
Tapi sususnan kalimat dan endingnya bagus banget, swear saya nggak nyangka kalo ternyata sang lelaki berhubungan juga dengan kakak si wanita…uh, kebayang pusingnya 😦
LikeLike
Hueee, jahat banget cowoknyaaaaa >_<
LikeLike
eksekusinya keren! Twist-nya juga dapet! emosinya mantep! ngomong opo neh yo? wesss, pokok’e mbak orin gud lah!!! ^_^
LikeLike
heee kalo lagu bule
aku cuma bisa bilang enak apa enggak musiknya
ga pernah ngerti lirik atau maksudnya gimana
btw tuh cowok kereeeen…
LikeLike
Owh, teganya kau, Dik! Ambil saja Tom buatmu. Biar aku cari yang lain saja weekk….
(kaboooor lagiiiii)
LikeLike
What?! keren lho mba…
LikeLike
loh loh loh???
tak terduga >.<
kerennn
___
Terima kasih^^
LikeLike
Keren mbak 😀 langsung ngeh waktu baca endingnya, bagus!
LikeLike