“Mari kita jual saja toko ini, Nak,” kataku parau.
Anak lelakiku hanya menatapku. Seperti tidak percaya pada apa yang didengarnya, seperti tidak yakin pada apa yang baru saja kuputuskan. Aku pun bimbang, tapi tidak punya pilihan.
Suamiku terlanjur bejat. Entah perbuatan busuk apa yang sudah dilakukannya hingga dia dijebloskan ke penjara. Rumah kami juga disita, kendaraan diambil, kami mantan orang kaya yang sebentar lagi menjadi gembel.
Maka toko kelontong yang nyaris kosong ini mungkin bisa menyelamatkan kami berdua. Gegas, kuambil selembar karton, lantas mulai menulis dengan tangan gemetar.
“DIJUAL CEPAT! TOKO KELONTONG DAN SEMUA ISINYA, BESERTA SELURUH PENGHUNI DI DALAMNYA.”
***
Note : 100 kata, untuk tantangan menulis #FFRabu di @MondayFF
hah.. dijual sama penghuninya? 😛
LikeLike
Semacam yg mbak2 USIA 40-an yg kmrn jual rumah plussss siap diperistri ya mak?
LikeLike
kayak iklan ituuuuu
eh… nanti kalau ada yg beli… penghuninya dijadiin budak donk? 😀
LikeLike
Beli toko bonus penghuni nya 😀
LikeLike
kata2 terakhirnya itu mengingatkan aku pd seorang wanita yg mau menjual rumah sekaligus memperistri dirinya. Terinspirasi dari situkah, Teh? hehehe
LikeLike
Nah, aku malah ga tau iklan yg dimaksud Sarah, ga pernah nonton TV soalnya kudet bgt hahahaha
LikeLiked by 1 person
990 juta….
🙂
LikeLike
apa enggak beda dengan jual diri kalau gitu?
LikeLike
*gubragh*
LikeLike