Postingan singkat, imbas dari membaca 20 sec readingnya Paulo Coelho berikut. Membuat saya berpikir, kapan ya terakhir kali saya ‘berprasangka baik’ seperti yang dilakukan sang lelaki tua dalam cerita? *merenung*.
Selagi saya berpikir-pikir, silahkan barangkali ada yang mau baca, saya copas-kan dari sumbernya langsung, maaf tidak diterjemahkan ya 🙂
An old man was selling toys at the market in Bagdad. His buyers, knowing he had weak sight, would sometimes pay him with fake coins.
The old man noticed the trick but didn’t say anything.
In his prayers he asked God to forgive those who had tricked him.‘Perhaps they don’t have much money and want to buy gifts for their children,’ he would say to himself.
Time passed by and the man died.
Standing before the portal of Paradise, he prayed once again. ‘Lord,’ he said, ‘I am a sinner.‘I did many things wrong, I am no better than the fake coins I was given. Forgive me!’
On that moment the gate opened and a Voice said:
‘What should I forgive? How can I judge someone who has never judged anyone throughout his life?
Selamat hari kamis temans 😉
Hatur nuhun Orin berbagi permenungan manis, mulianya hati sang lelaki tua …. Salam
___
dengan senang hati Ibu^^
LikeLike
Mantep old mannya.
Kirain mbak mau cerita ada koin palsu. Mang ada ya yang malsuin koin, wehehehe~
___
Eyampun Na, koin gopean doang ngapain dipalsuin segala cuba, kalo ada koin 100 rebu baru boleh *plaaak* qiiqiqi
LikeLike
Between being forgiving and being naïve, the limit is so thin.
___
heuheu…semoga bisa ikhlas memaafkan dan bukannya naif ya mba 🙂
LikeLike
pingin bisa “sebaik” old man itu yaa
semoga
___
Aamiin…semoga ya mba El 😉
LikeLike
makasi, Orin.. hufttt, betapa rendahnya eMak dengan kemuliaan beliau.
#makasi gugel trenslet.
___
mihihihihi… masa sih eMak pake gugel trenslet 😛
LikeLike
positif thinking ya Teh
mudah dikatakan, sulit dilakukan 🙂
___
iya mba, melakukannya maish berasa sulit ya 🙂
LikeLike
sepakat mbak
LikeLike
nice story…
___
Tengkyu mas 🙂
LikeLike
nggak semua org bisa spt old man itu ya mbak
___
Iya mba El.. 😦
LikeLike
Ngak semua orang bisa demikian mbak yach..kadang dekat di ujung lidah, jauh dg hati
LikeLike
Reblogged this on dayurifanto and commented:
kereen
LikeLike
kerenn
LikeLike
waw… berbaik sangka, subhanallah.. 🙂
Thanks a lot Mba Orin, sudah share dan berbagi posting yg keren…
LikeLike
postingannya memang singkat, padat ta[pi maknanya dalam
sangat berguna dan memiliki manfaat yg baik
terima kasih
LikeLike
… someone who has never judged anyone throughout his life? …
Dalem banget ini …
Salam saya Tik
and thanks for sharing this short story
LikeLike
Kok “Tik” sih … maksud saya “Rin”
maaf ya Rin
LikeLike
Sulit banget rasanya punya hati yang bersih. Suudzon melulu 😦
Setelah menduga2, baru deh istighfar. *gue banget 😦
Kita memang butuh belajar lebih banyak lagi…
LikeLike
Haha,krng paham b.inggris!
LikeLike
Subhanallah, begitu hebatnya orang tua itu, bisa menjaga hatinya 🙂
LikeLike
mencerahkan
hatur nuhun teh 🙂
LikeLike
masih kagak paham 😀
LikeLike
trims sdh berbagi kisah ini, Rin… smga kita bisa mengambil hikmahnya ya..
LikeLike
gak suudzon sm ikhlas ya.. kira2 bs gak ya sy kyk old man itu 🙂
LikeLike
pantas dtiru si old man… selagi masih belum jadi old man….
LikeLike
Sekarang saya sudah jadi “lelaki tua”, tapi kayaknya masih belum bisa untuk bersikap seperti “lelaki tua” yang itu…
LikeLike
at the end, yang baik selalu mendapatkan ganjaran yg lebih baik : )
Nice
LikeLike
wow a short story that so inspired…
hoping i able to be like the old man…amin
LikeLike
Paulo Coelho tuh emang ya, paling pinter deh.. :’)
LikeLike