Adinda…
Ini aku, masih baik-baik saja walaupun tanpamu. Meski semuanya tak lagi sama, segalanya tetap penuh makna. Pernah menikmati sekian banyak senja di sisimu, telah membuat diriku mengerti, bahwa hidup terlalu mulia untuk disiakan begitu saja.
Berapa lama kita tidak berjumpa ya? Hmmm… aku tidak tahu, dan rasanya tidak perlu tahu. Aku berhenti menghitung waktu ketiadaanmu di sisiku, karena aku tak pernah merasa kehilanganmu, karena dirimu-cintamu-entitasmu-jiwamu selalu ada bersamaku, mengikuti setiap jantungku berdetak, akan tetap begitu hingga dia berhenti kelak.
Adinda… Mari kuceritakan tentang malaikat-malaikat kecil kebanggaan kita.
Si sulung yang selalu keras kepala -persis sepertiku, katamu dulu- kini telah menjadi seorang pria dewasa yang berbahagia. Tak perlu kukatakan tentang kekayaannya yang sudah berlimpah, aku tahu hal seperti itu tidak terlalu penting bagimu kan? Si sulung telah memiliki keluarga kecilnya sendiri, Dinda. Seorang istri yang menyayanginya, dan si jagoan kecil yang selalu memujanya. Iya Dinda, kita telah memiliki seorang cucu, cucu yang memiliki keceriaan sehangat mentari pagi, yang selalu mengingatkanku akan dirimu.
Si bungsu? Ah…gadis cilik manja itu pun kini telah menjadi seorang wanita jelita, Dinda. Sosoknya yang seolah merupakan ejawantah dirimu, selalu berhasil membuatku terharu, betapa aku beruntung telah memilihmu dulu. Dia bertransformasi menjadi wanita tegar yang cemerlang, seperti ibundanya, dirimu yang selalu menjadi panutannya sejak kecil. Matanya yang sebening kristal seperti milikmu, membuatku selalui merinduimu.
Adinda… Mengenalmu, mencintaimu, menyayangimu, telah membuatku mengerti untuk merayakan kehidupan dengan sepenuhnya, berbahagia dengan pejal, bersyukur dengan purna.
Sampaikan terima kasihku pada Tuhan di dekatmu ya, tolong katakan aku bahagia DIA telah mengizinkanmu menjadi istriku beberapa waktu lalu, dan aku berharap -sungguh berharap- DIA pun mengizinkanmu menjadi bidadariku saat aku pulang nanti. Tunggu aku di surga ya Dinda…
***
Note : 275 kata
mewek bacanya teh.. :3
___
jadi jatuh cinta sm si kakek ya Mel? hihihihi
LikeLike
waaa
ini yg kakek tua itu ya mb’…….
smoga kita sukses ngontesnya 😀
___
heuheuheu…iya Jiah, ngeliat si kakek jd terinspirasi 😀
LikeLike
bahasanya selalu menyentuh kalbu………..
___
Duh…makasih ya Sarah *terharu*
LikeLike
T_T *terharu*
Sukses bikin mewek niy teh orin, aku ikut mengamini doa si kakek aja deh semoga Tuhan mempertemukan beliau dgn sang adinda kembali di surga 🙂
___
hehehehe…fiksi kok Dang fiksi 😀
LikeLike
Yang lain pada nangis, koq aku gak nangis. .
Aku bacanya sambil ngelamun, Teh. hihihihi
Pinter bangetttt sih, Teh.
Ngenaaaaa bangeet, aku suka. .. ^_*
___
Hlo…katanya smbl ngelamun Dah? kok ngena bgt? hihihihi
LikeLike
aku malah belum ngerti nih idah hehehe
___
Ga perlu ngerti kok Teh, dibaca aja hihihihi
LikeLike
Aku juga gak nangis…
LikeLike
wkwkwkwk. . .:P
tulisannya buat melayang2. . .
Aku membayangkan sosok adinda itu seperti Mba OSD. . . 😀
LikeLike
Mengharukan bener nih, tapi suka bacanya.
___
terima kasih mas^^
LikeLike
postcardfiction.. naon deui ieu tahhh..? 😛
ini sih makanannya Orin,
postcardfiction tersaji dengan cantik, menyentuh.
___
pura2nya fiksi di atas kartu pos Mak hihihihi
LikeLike
ceritanya makin mengalir lirr …. liiirrr …. lliiiirrrrrr
____
hatur nuhun kang^^
LikeLike
berbahagia dengan pejal …. apa sih artinya. Neng?
pilihan katanya bagus2 nih
___
Duh…itu mah Orin ngaco aja milih kata itu Bun, entah benar (dan boleh) atau tidak.
maksudnya sih, pejal itu kan…apa ya…kalo bola yg pejal itu -seingat Orin waktu belajar fisika- yang tidak berongga atau memiliki ruang di dalamnya. Jadi tujuan si kalimat itu sih bahagia yg seutuhnya begitulah Bun heuheuheue…
LikeLike
yang mau kutanyakan, sdh ditanyakan mbak Monda.. nunggu jawabannya saja ah… tapi, lepas dari tanya itu…. cerita yg asyiiik… as usual 🙂
___
Semoga jawabanku memuaskan ya auntie hihihihi
LikeLike
Nasib seorang Kakek yang akan bertemu dengan bidadarinya. Semoga sukses ya si Kakek di sana.
Sukses juga kontesnya Mba.
Salam Wisata
___
Terima kasih mas^^
LikeLike
Keren! Pilihan katanya juga oke. Semoga sukses kontesnya…..
___
Terima kasih mba Sus^^
LikeLike
wuihhh… keren bener kata-katanya. Suka bacanya.. sekaligus terharu.
___
Terima kasih ya mba Ren^^
LikeLike
Waaah.. tulisan orin sudah jadi….
___
hehe…mumpung ada ide Teh^^
LikeLike
Iya aku juga melu melu mau nanya, berbahagia pejal itu piye mbak hehe 😀
Hmmm jadi maksudnya postcarnya buat orang yang udah meninggal? 😀
___
bahagia yg bulat-utuh-ga bersyarat, gitulah kira2 Na, definisiku sendiri tapi loh ya, ga ada di KBBI qqiqiqiqi
LikeLike
Ohmaigat, Rin… Dirimu kok ya semakin banyak aja punya aja diksi. Kereen…
Aku belum ikutan ini 😀
Sempat mikir, kalo event ini beneran pake kartu pos… Mungkin semakin asyik yaa
___
Eyampun Ka, itukan coba2 berhadiah aja, entah bener tata bahasanya atw ngga hihihihi.
duh…kalo pake postcard beneran seru sih Ka, tapi kesian jurinya, tulsan tanganku menyedihkan soalnya hahahahaha
LikeLike
semoga suami sy bs seperti kakek itu ya.. setia sp kapan pun 🙂
___
Aamiin…semoga ya mba^^
LikeLike
walaaahh..romantisnya mba, sampe kakek nenek gitu.
semoga saya bisa dapat pasangan yg saling mencintai, hiks
___
heuheu…Aamiin…sang pangeran sedang menunggu di belokan depan Mel 😉
LikeLike
menurut KBBI edisi III:
pe·jal a padat keras; tidak geronggang: batu — , batu yg padat keras; granit;
🙂
Ini kontes apa ya, mbak? saya sudah lama menghilang 😀
___
Nah…Sulung rajin nih ngecek ke KBBI hihihih..
kontes di kampungfiksi.com Lung, cek aja di banner ya, hayu ikutan masih smp 31 des kok 😉
LikeLike
super …
aku terharu banget …
pilihan katanya asyik banget …
___
Tengkyu ya Wong 😉
LikeLike
kereeeen….
*mendadak tak sanggup berpikir lagi, hihi*
apaan sih?
___
Euleeeuuuh…dugika ga bisa berpikir lagi? hihihihi
LikeLike
Oriiin bagus sekali, pilihan kata, pesan dalam alur padat ringkasnya, maju terus dalam karya Orin, menunggu novel karya Orin. Salam
___
Ibuuu…terima kasih apreasiasi dan dukungannya ya Bu^^
LikeLike
postingan macam apa ini?!
cukup sekali rasanya dibaca, jika dibaca kembali saya sudah goyah dari kursi yang saya duduki ini..
postingan ini bintang lima!
___
waduh? heuheuheu… terima kasih yaa^^
LikeLike
Termewek di depan kompi kantor Rin bacanya.. T.T
___
waduh? perlu tissue Dan? heuheuheu
LikeLike
Memahami sepenuhnya kerinduan pria yg merindukan kekasih hati yg tlah berpulang, smg sukses ya mba 🙂
#jadi membayangkan seorang kakek yg rindu almarhum istrinya
LikeLike
*lap air mata haru*
Keren, Rin. Keren. Pantes menang.. Selamat yaa…
Oiya, aku masih menunggu novel pertamamu.. 🙂 Ciyus!
___
Aamiin…terima kasih dukunganmu mba Dew 😉
LikeLike