Berkenalan dengan Capoeira

Pertama kali saya melihat seni bela diri ini adalah di channel NatGeo, entah berapa tahun lalu, dan saya menyukai konsepnya yang lebih ke arah ‘menghindari’ perkelahian. Coba deh bayangkan, bela diri yang fokus mengajarkan mengelak gitu lho, kalau terpaksa baru deh menyerang hihihihi.

Berikutnya, saya pernah melihat langsung beberapa orang yang melakukan capoeira di pameran JCC 2013 lalu. Saya ingat betul, saya asyik sendiri anteng aja nonton (sambil motret) mbak dan mas ini bercapoeira ria sampai lupa pulang dan diomelin AM *ups* :P. Tapi ya gimana ya, kayaknya indah aja gitu, bela diri yang seperti menari ini memang terlihat indah walaupun sebetulnya mematikan. ‘Serangan’ Capoeira berada pada tendangan yang ditujukan pada titik vital lawan, misalnya: kepala!

belajar memotret obyek bergerak :P

belajar memotret obyek bergerak 😛

Setelah saya gugling, rupanya Capoeira ini awalnya bela diri yang sering dilakukan para budak negro di Brazil pada abad ke-17! Eyampun udah lama banget ternyata. Sejarahnya lumayan berdarah-darah kalau ada hubungannya dengan slavery ya, monggo digugling sendiri aja ya, temans *kabur sebelum ditimpuk berjamaah* hihihi. Intinya sih, Capoeira sempat dilarang pemerintah Brazil karena dianggap bela diri-nya penjahat dan kaum anarkis, sempat diragukan kemampuannya karena terlihat seperti tarian, hingga pada 26 November 2014 UNESCO melindungi capoeira sebagai “intangible cultural heritage”.

Kenapa saya sampai buat postingan tentang Capoeira segala? Karena saya sedang menulis fiksi dengan tokoh yang juga menyukai Capoeira sebagai alat bela dirinya. Itu alasan pertama. Alasan berikutnya adalah semalam saya mencoba berlatih Capoeira! Senaaaaang.

Jadi di tempat fitness, akhir-akhir ini sering diadakan kelas khusus. Kelas reguler semacam yoga-zumba-cardio dance-aerobic-body strike-spinning biasanya rutin 1-2 kali seminggu. Nah si kelas khusus ini hanya sebulan sekali, mungkin agar tidak bosan kalau banyak variasi pilihan kelas ya.

Bulan lalu kelas khususnya adalah Taebo (Taekwondo – Boxing), saya sempat ikut juga dong, beneran ampun-ampunan deh itu latihannya. Walaupun karena kelas pemula ya memang hanya diajarkan yang paling dasarnya saja sih. Termasuk latihan Capoeira semalam. Saya tidak tahu sebelumnya jadwal ini (memang suka kudet hihihihi), beruntung bangetlah saya pas nge-gym semalam itu, karena jadwal saya kan memang selasa dan Jumat (untuk yoga), hari lain saya datang kalau lagi rajin aja :D.

Nah, pas diberitahu ada kelas Capoeira, saya langsung mau ikut dong. Meski nggak berani di barisan paling depan (iya, saya mah cemen anaknya :P), saya sungguh-sungguh mengikuti arahan mas instruktur. Semalam itu kami ‘cuma’ diajari 3 gerakan super basic:

  1. kuda-kuda (entah saya lupa istilahnya), seperti bela diri pada umumnya, kuda-kuda ini sepertinya memang hal pertama yang harus dipelajari ya. Posisinya kurang lebih begini, kedua kaki direntangkan selebar bahu, dan badan diturunkan seperti hendak duduk (lutut sedikit ditekuk), berat tubuh berada di kedua kaki. Tubuh tegak menghadap ke depan, kedua tangan bersilang berada di depan muka. Terbayang nggak? hihihihi. Disuruh naik turun 5x hitungan di posisi ini juga sudah ngos-ngosan sodara-sodara!
  2. Gerakan berikutnya adalah … lagi-lagi saya lupa namanya hahahaha. Saya gugling kok ya nggak ada yang tertulis ‘mirip’ dengan yang diucapkan mas instruktur semalam. Biarlah ini jadi PR saya ya, mudah-mudahan saya ada kesempatan lain untuk berlatih lagi. Gerakan ini adalah gerakan mengelak, dengan posisi kaki di kuda-kuda yang sama, tapi salah satu tangan menutupi muka (melindungi kepala) dan tangan yang lain ke belakang untuk antisipasi jika sampai in touch dengan lawan jadi tidak sampai jatuh. Tubuh tetap tegak dan menghadap ke depan.
  3. Gerakan ketiga adalah Ginga (yeaay akhirnya saya ingat namanya! ha ha). Ini adalah menggerakan salah satu kaki ke belakang tubuh secara bergantian, dari posisi kuda-kuda tadi. Kalau kaki kanan yang ke belakang, tangan kiri yang melindungi wajah, dan vice versa. Coba 5 kali balikan, dan alhamdulillah kaos langsung basah hahaha 😛

Padahal nih ya, gerakannya cenderung mudah, tapi kok ya tetep cape. Bahkan menurut seorang teman yang hanya menonton kami dari luar ruangan, gerakan ginga itu kok ya sepintas mirip jaipongan *ups keplak aja Awan, teman saya itu qiqiqiqi*. Setelah hampir satu jam, mas pelatih memberikan juga gerakan menendang yang paling dasar (sekali lagi, saya lupa namanya). tendangan memutar dengan telapak kaki bagian dalam yang menjadi titik tumpu tendangan yang diarahkan ke kepala lawan. Aih seruuuuu.

Sebelum kelas benar-benar berakhir, mas pelatih sempat juga mendemonstrasikan berbagai gerakan Capoeira yang indah itu. Dan handstand (yang sering saya pelajari di kelas yoga) rupanya banyak digunakan, juga posisi seperti kayang, atau standing split saat menendang. Saya tambah sukaaaa, semoga saja Capoeira ini akan dijadikan kelas reguler, saya pasti ikut ndaftar nanti, apalagi katanya cepet banget membakar kalori dan bisa untuk mengecilkan pinggang dengan cepat, tambah mupeng lah saya hehehehe.

Ya sudah begitu saja cerita hari ini. Sejujurnya badan saya serasa habis digebukin orang sekampung (meski tentu saja saya belum pernah benar-benar digebukin orang sekampung ya *halah*) nih, tapi nggak kapok kok untuk ber-Capoeira lagi. Ada yang penasaran seperti apa Martial Art ini? Nih sila tonton videonya, dan masih baaaanyak yang kece-kece di Youtube lho :).

Pssstt…suatu saat badan saya bisa kayak si mbak-nya nggak yah *mulai delusional*

 

16 thoughts on “Berkenalan dengan Capoeira

  1. Aku tahu capoeira kapan ya? Kalo salah di salah satu film apa gitu. Trus sempat lihat video juga. Plus anak anak muda sering latihan di Taman Kencana sini. Asyik gerakannnya, cuma kayaknya memang lelah. Tapi cakep gerakannnya beda dari bela diri lain. Eh ada iklan juga dulu yang nunjukin capoeira.

    Like

  2. Pertama kali liat ilmu bela diri yg satu ini tuh di game Tekken 3. Gayanya bertarungnya keren, kayak lagi break dance, tapi cukup dashyat dan sulit ditangkis. Pukulan-pukulan dan tendangannya mengalir seperti arus sungai =)

    Like

  3. Pingback: Resmi Ber-#UsiaCantik | Rindrianie's Blog

Leave a comment