Yang Tak Tertahankan Saat Puasa

Puasa -yang berasal dari kata shaum  dan siyam- memiliki makna  menahan diri, menjauhkan diri dari sesuatu,  atau mencegah diri. Dari apa? Dari lapar dan dahaga, dari amarah, dari nafsu birahi, dari banyak hal yang biasanya diperbolehkan di hari-hari lain.

Teman kantor saya dulu misalnya, mengaku dirinya sulit sekali untuk menahan diri agar tidak marah-marah (atau paling tidak mengomel) selama puasa. Wajar juga sih, dengan kondisi jalanan ibu kota yang … yaa gitu deh, dan pressure di kantor yang sami mawon di semua bulan, membuat teman saya ini susah menjadi orang sabar meskipun sedang berpuasa.

Bagi saya, yang paling sulit ditahan saat berpuasa itu justru adalah rasa haus. Serupa anak kecil yang baru belajar puasa memang. Tapi begitulah faktanya, mungkin karena saya memang suka minum air putih, jadi merasa tersiksa sekali saat tidak bisa minum di siang hari yang biasanya merupakan porsi terbesar untuk minum. Keluhan pun menjadi bermacam-macam: tenggorokan kering, mulut terasa lengket, ujung-ujungnya jadi emosi juga sih ingin marah hahahaha.

Kenapa saya suka minum air putih? Karena dulu, waktu saya SMP, sempat ada endapan batu di ginjal saya gara-gara kurang minum. Meskipun ‘cuma’ endapan, sakit sekali lho. Saya ingat betul harus bolak balik ke dokter lumayan lama. Tidak diperbolehkan makan ini dilarang minum itu dan aturan lainnya juga banyak. Mungkin itulah kenapa saya jadi gila-gilaan minum air putih sampai sekarang, daripada sakit, jauh lebih baik mencegahnya sebelum terjadi, bukan?

Kembali lagi ke masalah haus bin dahaga yang merajalela selama puasa, buat saya ini memang ujian terbesar. Apalagi menjelang berbuka saya biasanya masak makanan berbuka, tidak sedang berpuasa saja yang namanya di depan kompor itu kan panas, ya? Jadi haus kuadrat dong kalau sedang berpuasa begini. Itulah yang membuat saya kadang-kadang kalap minum begitu azan maghrib terdengar. Pernah lho ditegur Pak Suami segala karena saya dianggap lupa berdoa, padahal sih udaaaah, dalam hati aja tapi hihihihi.

Nah, kenapa sih saat berpuasa rasa haus itu seperti berkali-kali lipat? Karena tubuh kita sekitar 60%nya terdiri dari komponen air! Sementara waktu minum air kita ‘terampas’ karena tidak diperbolehkan minum sejak fajar hingga maghrib, asupan berkurang padahal kebutuhan air di dalam tubuh tetap sama. Wajar dong ya kalau puasa bisa menimbulkan dehidrasi.

Paling minimal, sehari semalam tubuh kita memerlukan 2 liter air atau setara dengan 8 gelas, lebih banyak tentu lebih bagus. Kenapa? Karena fungsi pentingnya di dalam tubuh antara lain sebagai berikut:

  • sebagai pembentuk sel dan cairan tubuh
  • sebagai pengatur suhu tubuh
  • sebagai pelarut
  • sebagai pelumas dan bantalan
  • sebagai media transportasi
  • sebagai media toksin dan produk sisa metabolisme

Dehidrasi ringan akibat kekurangan cairan bisa berdampak serius lho. Yang paling mudah dilihat adalah bibir kering hingga pecah-pecah. Meskipun sepele, bibir kering dan pecah-pecah ini kan sakit ya, dan tentu saja mengganggu penampilan, betul? (Penting banget ini :D). Dalam skala yang lebih tinggi, kekurangan air ini bisa berakibat kejang dan halusinasi segala! Serem yah. Jadi kekurangan air tidak bisa dianggap sepele. Toh, ajara puasa seharusnya membuat kita jauh lebih sehat, bukan?

presentase kehilangan air tubuh dan gejalanya

Cara menyiasati rasa haus yang mendera saat siang ini adalah sebisa mungkin saya tidak tidur saat berpuasa, karena bangun tidur itu saya suka merasa haus banget sodara-sodara. Kenapa begitu? Ternyata saat tidur, seluruh sel dalam tubuh kita meregenerasi diri, sehingga oksigen dalam tubuh pun banyak menghilang sehingga bisa dipastikan saat terbangun kita merasa haus. Jadi sudah tahu kan kenapa tidak dianjurkan untuk selalu tidur saat berpuasa? Jangan terus bersembunyi pada dalih “tidurnya orang berpuasa itu berpahala” ah, move on dong, tetap bekerja, atau melakukan ibadah ramadan yang lain juga kan bisa, iya kan? Iya kan? hehehehe.

Cara lainnya ya memperbanyak minum, meskipun sistem tubuh kita tidak seperti unta ya, yang bisa menampung air banyak untuk dimanfaatkan sedikit demi sedikit, toh meskipun seharian berpuasa (baca: tidak minum sama sekali) pasti kita pipis kan 2-3 kali? :). Biasanya, saat tarawih, saya pasti membawa bekal air minum minimal sebanyak 500 mililiter. Tidak perlu malulah bawa-bawa air minum ke mesjid seperti anak kecil, itu artinya kita menyayangi tubuh amanah dari Alloh SWT juga kan? Dan saat sahur, selain minum air putih yang cukup, saya juga tidak lupa memakan buah segar (seperti melon atau pepaya atau semangka) yang memiliki kandungan air yang cukup banyak.

Atau, kalau mau dibuat ‘rumus’nya, mari kita gunakan formula 2+4+2, yaitu 2 gelas saat berbuka + 4 gelas saat malam + 2 gelas saat sahur. Alhamdulillah sih, cara-cara itu berhasil. Jadi meskipun saya ada kegiatan siang-siang dan atau panas-panasan, tidak sampai membatalkan puasa karena kehausan.

Air putihnya juga jangan sembarangan dong ya, pilih yang terpercaya, yang sumbernya dari mata air alami, diproses secara higienis dan sudah tersertifikasi halal. AQUA sudah terpercaya sejak kemunculannya di tahun 1973, brandingnya sudah tidak diragukan lagi. Coba deh beli air mineral di pinggir jalan, pasti kalimatnya adalah “aquanya satu, bang” meskipun terkadang minuman yang dijual bermerk lain, iya kan? hahahaha.

 

Oh iya, hati-hati perihal ‘berbuka dengan yang manis’ itu ya. 2-3 butir kurma seharusnya sudah cukup, tapi ngaku deh, kadang ditambah segelas sirup dan atau secangkir kopi plus sebotol teh kemasan juga kan? Minuman berpemanis buatan dan atau mengandung gula yang banyak kurang baik bagi tubuh, minuman-minuman itu kaya akan karbohidrat sederhana yang meningkatkan kadar gula darah, yang justru memicu rasa lapar. Nah, ketauan deh sekarang kenapa puasa malah tambah ndut ya? hahahaha. Sudahlah, kalau minum ya air putih saja temans, sesekali ya boleh, tapi porsinya tetap harus lebih banyak air putih.

Dengan berpuasa dan tetap menjaga kesehatan tubuh termasuk asupan air dengan rumus 2-4-2 seperti ini, mudah-mudahan saja puasa Ramadan kali ini semakin berkah ya teman-teman. Aamiin. Buat temans muslim, apa sih yang tak bisa tertahankan saat kalian puasa? Share dong :).

Advertisement

38 thoughts on “Yang Tak Tertahankan Saat Puasa

  1. Klo saya malah susahnya nahan (maaf) birahi, :D. Sehari sih OK, kalau sebulan penuh itu yg susah. Karena dibanding makanan dan minuman, “akses internet” kan lebih banyak dikonsumsi, hehehe. Solusinya paling mengurangi aktivitas ngenet.

    Satu lagi, saya gampang banget jengkel. Cerewetnya kucing peliharaan aja bisa bikin jengkel…

    Like

  2. sejujurnya saya pun puasa siangnya malah sering molor. bukan apa2 ngantuknya bok. wong kalo malam saya sering gak tdr. kalo pun tdr cuma dua jam doang. tp tetap diimbangi dgn minum yg banyak klo mlm2. jd siang2 meski pun haus tp gk sampe ngeluh krn semangat pasti kuat heuheuheu

    nah kalo marah2 jujur yaa nahan marah sm anak itu susah bgt meski pun berusaha dikurangi tetap aja geregetan mbak

    Like

    • aku sering ga tidur smp sahur, habis shubuh tidur bangun jam 8, jadi kurang bgt tidurnya deh hihihihi *jangan ditiru*
      heuheu…kebayang geregetannya, ayo ayo lebih sabar lagiiii 🙂

      Like

  3. Aku sama…nggak tahan dahaga!.Kalau malam aku minum air kayak orang kalap mbak… Bolak-balik isi gelas dan bolak-balik juga ke toilet BAK 😀 Beberapa menit sebelum sahur juga rasanya mau minum terus meski perut udah kembung hehehe…

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s