[Berani Cerita #14] Catty

Di antara semua makhluk yang diciptakan Tuhan di dunia ini, gue paling benci sama yang namanya kucing! Iya, kucing, binatang berbulu dengan mata tajam berkumis tiga helai yang katanya imut bin unyu itu entah kenapa selalu menjadi musuh bebuyutan gue. Tangan gue pernah dicakar kucing, kaki gue pernah dikencingin kucing, ikan asin Β gue pernah diembat kucing, kaos kaki gue pernah dipake tidur kucing. Nah, wajar ‘kan kalau gue benci makhluk bernama kucing itu setengah hidup?

Alasan lainnya adalah, gue sangat tidak suka suara meong-meongnya yang seringkali mengganggu ketentraman hidup gue. Tapi anehnya, gue bisa mengerti maksud si kucing dengan bahasa meong-meongnya itu, gue bisa tahu kapan dia ingin makan atau bercinta. Kalau si Harry Potter bisa parseltongue alias mengerti bahasa ular, berarti gue bisa bahasa apa nih mengerti omongan si kucing? Ah, abaikan!

Kenapa gue tetiba galau begini perihal si kucing? Adalah karena sekarang, detik ini, gue lagi naksir cewek cantik semlohai bernama Catty! Jangan dipikir dia bule dengan rambut pirang bermata biru ya, dia asli Wonogiri kok, nama aslinya sih Katrinah, tapi dia-nya kepengen dipanggil Catty ya tidak apa-apa juga bukan?

Jadi begini, dalam proses pedekate gue dalam target menjadikan si neng Catty ini bersedia menjadi pacar gue yang ke sekian, gue melakukan sedikit riset tentang dirinya. Sejauh ini yang gue tahu cukup banyak. Misalnya, dia suka warna orange dan biru, dia suka bakso tanpa kecap dan vetsin, dia suka ngemil Lays dan bukan Chitato, dia lebih suka Vin Diesel daripada Brad Pitt. Yang terakhir ini membuat gue suka cita bahagia karena kepala gue botak, sebelas dua belas kan ya sama Om Vin Diesel?

Nah, fakta berikutnya tentang Catty adalah, kabarnya dia penyuka kucing. Tapi tentu saja gue tidak bisa percaya begitu saja sebelum gue membuktikan sendiri kebenarannya. Maka sekarang ini gue sedang berada di depan rumah calon pacar gue itu. Baiklah, masih di balik pohon di seberang rumahnya sih, karena dari tadi Bapaknya si Catty yang berkumis baplang bolak balik entah melakukan apa di halaman. Gue khawatir disangka mau maling jemuran kalau langsung bertamu ke sana, jadi gue akan mengamati dari jauh saja dulu. Sejauh ini, tidak terdeteksi keberadaan seekor kucing pun di rumah itu.

Tapi kemudian gadis pujaan hati gue itu keluar. Hanya dengan bercelana pendek dan kaos gombrong bergambar Doraemon saja, dia terlihat bersinar, satu level lah sama Selena Gomez. Lantas dia duduk di kursi yang ada di teras, untuk kemudian anteng asyik memotong kuku. Duh, gue dengan rela bersedia memotong kuku-kuku tangan dan kakinya kalau dia jadi pacar gue kelak. Dan tak lama, muncullah 3 ekor kucing, gue katakan sekali lagi dengan lebih jelas, 3 EKOR KUCING keluar dari rumah lantas meringkuk malas di dekat kaki-kaki Catty.

Omaigat! Sepertinya gue harus mengurungkan niat menjadikan si Catty sebagai pacar gue.

Note : 452 kata

PS : Sila diklik bannernya untuk ikutan bercerita yaa πŸ˜‰

Advertisement

14 thoughts on “[Berani Cerita #14] Catty

  1. duh, entah knp endingnya kurang greget ya, Teh πŸ˜€
    mungkin jg kl dijadikan cer-min akan lebih maknyus tuh. Dan sptnya pake kata “nggak” utk mengungkapkan ketidak “iya” an dia bisa lbh masuk ke dalam karakter di tokoh “gue” ketimbang kata “tidak”, hehehe #maaf ya Teh kaya yg bener aja nih aku πŸ˜€
    ___
    hahahaha…no problemo Sarah, aku malah seneng kalo dapet masukan begini.
    untuk kata ngga, memang sengaja ngga aku pake karena bukan dialog πŸ˜€

    Like

  2. igh padahal masih mending yg meringkuk di kakir catty itu tiga ekor kucing.. klo tiga ekor ular gimana coba..?

    lagian juga, catty belum tentu mau sama kamu, cuy.. πŸ˜›
    ___
    mhuahahaha…iya Mak πŸ˜›

    Like

  3. suka ceritanya .. ngalir, dan kesannya kayak dengerin orang curhat beneran,..
    tapi di kalimat ” Nah, wajar β€˜kan kalau gue benci makhluk bernama kucing setengah hidup?” kok kesannya yang dibenci itu kucing yang setengah hidup ya teh..
    ___
    hahahaha…kalimat itu emang ambigu bin bersayap ya Mel. Thanks masukannya πŸ˜‰

    Like

  4. saya sukaaa sama ceritanya! tapi,…tokoh cowoknya cemen banget sih? saya jadi nggak suka sama dia. Saya mau minta putus aja! *lho kok? πŸ˜€
    ___
    hahaha…iya bang, dia ga semacho Vin Diesel ternyata πŸ˜› qiqiqi

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s