Setelah edisi curhat di postingan sebelumnya -yang ga penting ituh- izinkan kali ini saya menuliskan kembali sebuah cerita yang pasti sudah pernah dibaca entah kapan atau di mana oleh temans semua. Menurut saya tulisan ini bagus, pesan yang tersimpan di dalamnya sanggup menyentil, setidaknya begitu yang saya rasakan.
Sepertinya saya pernah membaca versi bahasa Indonesia-nya, tapi berhubung baru-baru ini saya membaca tulisan ini di blog-nya Paulo Coelho, tidak apa-apa pake bahasa londo saja ya, maaf tidak saya terjemahkan, karena terjemahan saya malah aneh setelah saya baca ulang hahahaha.
After four years of drought in the small north-east village, the priest gathered everyone for a pilgrimage up to the mountain; there they would do a collective prayer, asking for the rain to fall again.
In the group, the priest noticed a boy wearing a raincoat.
‘Are you crazy?’ he asked the boy.
‘It hasn’t rained in this region for five years and the heat from hiking up the mountain will kill you.’
The boy replied: ‘I have a cold, priest. If we are going to ask God for rain, can you imagine our return from the mountain? It will be a spate and I need to be prepared.’
At this moment, they heard a great roar coming from the sky and the first drops began to fall. It sufficed the faith of a boy in a miracle that even the most prepared ones didn’t believe in.
Si anak kecil dalam cerita di atas membuat saya malu hati, karena seringkali, saya tidak memiliki ‘faith’ seperti dia. Berdoa-berharap-menginginkan, tapi tidak yakin alias ragu bahkan kurang percaya suatu saat doa-harapan-impian saya itu bisa mewujud *malu*.
Ya sudah begitu saja, mudah-mudahan ada juga temans yang ikutan malu hati jadi bisa berjamaah sama-sama dengan saya he he.
Have a faithful life, Pals 😉
ya sudah, biar emak temenin..
___
Asyik, ditemenin eMak *peyuuuk*
LikeLike
Hyah, tak dapat pertamax karena Bundo cepaat. . . 😀
LikeLike
sekarang ini, yang membuat saya malu hati adalah saya belum bisa menyelesaikan kuliah saya. hihihihi
#curcol. 😛
Doa-harapan-impian selalu sejalan dengan kemantapan saya. 😛
LikeLike
klo masih semester 2 ya jangan minta slesai dunk.. DO ntar namanya.. hehe 🙂 #soktahu
LikeLike
wakakkawwkwk. . .
smester dua?
unyu2 sekali. . . 😀
LikeLike
makasih saya dipuji unyu-unyu.. 🙂 #loh..
LikeLike
Sama mba Orin.. Seringkali st juga merasa seperti itu,, entah apa ada hubungannya dengan pertambahan usia, terkadang justru mengikis “keyakinan” yg dulunya semasa kanak2 (sama seperti anak laki2 itu) lebih mudah dicapai.. Emm tugasnya adalah memperkuat keyakinan lagi akan terkabulnya do’a. Insya Allah bisa ^_^
LikeLike
saya juga seseorang yg malu hati kok mbak ririe
tapi masih berusaha ntuk meninggalka kebiasaan tersebut
LikeLike
ikutan malu juga ah, kadang ngaku dewasa tapi ternyata lebih dewasa anak2 yak
LikeLike
Iya bener Orin…padahal kata para Ulama “Alloh itu sesuai dengan prasangka hambaNya”. Maksudnya jika kita yakin do’a kita akan dikabul maka Allloh akan mengabulkan tetapi sebaliknya jika kita sendiri ragu maka kemungkinan besar do’a kita nggak terkabul.
LikeLike
Semoga banyak yg mencontoh anak kecil itu ya … dan tentu saja kita juga 😉
LikeLike
Saya jadi makmum-nya Mbak Orin, deh…
LikeLike
Ikutan jamaah juga …Let’s have faith!
LikeLike
ikutan jamaah juga ahh..
malu juga # abis mandi pagi belom pake baju Eh..hufftt..
LikeLike
aku ikut teh orin aja ya…
jamaah ya teh, hehehe
LikeLike
aku temenin orin deh kalau gitu 🙂
LikeLike
ikut barisan yg malu juga ah ^^
LikeLike
ikut jamaah malu deh 😛
LikeLike
Hehe… ikut2an malu juga, Rin…
Hati ini kadang sulit terkontrol…
LikeLike
trus gw harus bilang WOWW gitu *kaboor
LikeLike
kalo eike mah..kayaknya ga ngerti bahasa Inggris nih neng? hihihi..
ikutan mau juga ga ya..
LikeLike
Ikutan malu juga teh orin, kadang suka ragu juga padahal sadar atau gak udah banyak doa, harapan dan impian kita yg dijawab oleh Allah ya…hrs lebih rajin bersyukur nih hehehe 🙂
LikeLike
penggemar Paulo Coelho ya? ga pernah baca bukunya, cuma ikut twitternya doang… 🙂
LikeLike
aku harus komen apa mbak ? 🙂 😦
LikeLike
jadi ini maksudnya mencari jamaah malu? *loh
LikeLike
buru buru ikutan let’s have faith ….meneguhkan hati utk sebuah keinginan yang ingin terpenuhi 🙂
salam
LikeLike
Malu hati berjamaah?
Hohohoho…bener-bener menyentil saya nih 😉
LikeLike
nice post…
LikeLike
Tak kancani Mbak 🙂
LikeLike