Winter Dreams

Winter Dreams adalah judul novel karya Maggie Tiojakin yang baru saja saya selesaikan semalam.

Iyaa, Maggie yang pernah saya ceritakan di postingan ini. Maggie yang telah memilih saya menjadi salah satu muridnya dalam creative writing class yang dia adakan bersama fiksi lotus. Maggie yang berhasil membuat saya semakin ingin menulis sebuah novel (semoga keinginan ini tidak hanya omdo alias omong doang ya, tapi bisa betul-betul dilaksanakan) :P. Maggie yang mengenalkan saya pada Anton Chekov, Ernest Hemmingway, Ben Loory, Richard Bausch, Italo Calvino dan banyak sekali nama penulis besar dunia yang sebelumnya sangat asing bagi telinga saya.

Thanks for everything Mag!

Di bawah ini adalah suasana prosesi belajar kami di salah satu sudut Urban Kitchen – Plaza Indonesia yang dingin sangat, selama akhir pekan di November kemarin, tepatnya 6 kali pertemuan, karena ada 2 kali sabtu kelas diliburkan atas kesepakatan bersama karena satu dan lain hal. Baru berfoto-foto di hari terakhir belajar (27 November), saat mba Hetih Rusli -seorang editor Gramedia Pustaka Utama- sempat datang lagi untuk mengobrol ini itu.

I miss the class. Much…

Faye, saya, Maggie, Hetih

(barisan depan) Deste, Rieke, Vera

Hari minggu tanggal 4 Desember lalu, novel Winter Dreams ini dilaunching di Pasar Festival. Kami -para murid yang baik, kecuali Faye- tentu saja datang ke sana he he. Bagi saya pribadi ini adalah hal yang sama sekali baru, menyenangkan sekali berada di sana dan menyaksikan ‘kelahiran’ sebuah novel ke dunia πŸ™‚

Alhamdulillah yaa..dapet novel gratis πŸ˜‰

Terlepas dari saya mengenal sang penulis atau tidak (karena rasanya tidak mungkin mengenal seseorang hanya dengan 6 kali pertemuan bukan?), Winter Dreams adalah novel tanpa plot yang -menurut saya- sangat menarik.

Nicky F. Rompa -sang tokoh utama- merupakan sosok anti-hero yang berkarakter manusia biasa dengan kehidupan yang biasa-biasa saja. Selalu ada konflik tentu saja, seperti kehidupan setiap manusia yang pasti diwarnai dengan masalah, begitu juga perjalanan Nicky. Akan tetapi ke-biasa-an perjalanan Nicky itu lah yang menjadikan novel ini luar biasa. Setidaknya saya jarang -kalau tidak dikatakan belum pernah- membaca novel berjenis seperti ini.

Terbagi dalam “lima buku” yang membagi stage kehidupan Nicky, novel ini bersetting mulai dari Jakarta, kemudian menuju dan berakhir di Boston. Pembaca juga disuguhkan pengalaman camping dan canoeing di Maine,hiruk pikuk New York, berlayar dengan kapal ke Provincetown, mengintip isi Museum of Fine Arts, pemandangan sungai Charles, hingga hebohnya Marathon Monday yang merupakan acara terbesar se-Massachusetts.

Tokoh-tokoh yang bersinggungan dengan kehidupan Nicky diantaranya adalah para imigran yang sangat beragam. Pemilik toko tempat Nicky bekerja Mr & Mrs. Fong adalah imigran asal Vietnam. Richard Klaus -pacar sepupunya Nicky dan menawarinya menjadi sopir limousine kemudian- lahir di Berlin. Ada juga Pollina si gadis Rusia bermata hijau yang memukau Nicky. Roomate Nicky -Dev Akhtar- adalah pria kelahiran Quetta-Pakistan yang besar di Westwood. Guru menulis Nicky -Artin Rucci- adalah keturunan Albania. Sementara Esmeralda de Luca Garcia (atau Esme) -kekasih Nicky- yang merupakan imigran ilegal (seperti juga Nicky)Β  berasal dari Culiacan, Meksiko. Dan banyak tokoh unik lain yang membuat kisah ini sangat berwarna.

Pengalaman membaca -dan juga menulis- memang personal. Maka apa yang kita alami saat membaca Winter Dreams, dan semua buku lainnya, pasti berbeda. Yang saya alami sesaat setelah saya membaca tulisan “SELESAI” di halaman 287 atas kisah Nicky adalah, merenungkan kembali perjalanan hidup saya sendiri. Mengingat-ingat episode kehidupan saya di awal 20an dulu, kenaifan saya, kenekatan saya, keingintahuan saya, keputusan-keputusan salah yang saya buat tapi entah kenapa tidak saya sesali, dan sebagainya dan seterusnya. Biasa saja mungkin ya, tapi berhasil membuat saya baru bisa tertidur pukul 1 untuk terbangun 3 jam kemudian :P. Karena belajar dari Nicky, seharusnya saya bisa lebih cepat mengerti ada beberapa hal yang saya inginkan tapi mungkin tidak bisa termiliki.

Kisah Nicky bisa dikatakan sama sekaligus berbeda dengan kehidupan saya (atau mungkin kehidupan manusia pada umumnya) yang tidak selalu berada di titik terendah ataupun melulu berbunga-bunga. Tapi kisah-kisah bittersweet itu tetap bermakna, mampu membuat saya menjadi seorang pembelajar, dan mensyukuri setiap yang terjadi -dan tidak terjadi- dalam kehidupan yang dititipkan Sang Maha Segala pada saya.

“Life has a strange sense of humor, and sometimes God makes up for it by working in mysterious ways” yang tertulis di salah satu bab membuat saya tersenyum. Dan saya sepakat bahwa “Waktu berlalu. Banyak hal yang akan berubah. Hidup terus bergulir seperti mimpi”.

Oh iya, teman-teman bisa membaca Behind the page-nya Maggie untuk novel ini di sini, Winter Dreams akan segera beredar di toko-toko buku mulai 15 Desember nanti, ada yang mau pinjam punya saya juga boleh kok, tapi sedikit keriting karena kemarin kami (saya, tas, dan si Kupi) basah kuyup kehujanan dalam perjalanan pulang πŸ™‚

41 thoughts on “Winter Dreams

  1. bikin GA lagi atuh, hadiahnya buku itu plus ttd penulisnya … πŸ™‚

    punten nyak, nembe ka dieu deui ..

    Orin : No problemo ibuuu…Bapak udh sembuh kah?
    GA? hmm… hihihi

    Like

  2. Sedang belajar nulis creative ya Mbak? Sesuatu yang pengen banget saya lakukan bertahun-tahun lalu tapi hingga detik ini belum juga terlaksana. Semoga sukses ya. Begitu juga dengan Winter Dream-nya semoga sukses dan bisa tertangkap imajinasinya oleh pembaca dan menjadi salah satu buku yg menginspirasi mereka πŸ™‚

    Orin : Belajarnya udahan sih mba Vi, cuma sebulan kmrn, tapi memang hrs tetap belajar sendiri, banyak yg blm tau he he. Aamiin, terima kasih doanya ya πŸ˜‰

    Like

  3. Ayo dong mbak orin, buruan bikin novelnya ;D
    Saya malah baru tahu yang namanya Maggie dari postingan ini.
    *kurang gaul parah -__-”

    Orin : Tenang aj Tutut, aku jg sebelum ikut kelas ga tau kok yg namanya Maggie hehehe..
    Novel? Mmm…rrr… uhhh… hihihi.. Doakan yaa πŸ˜‰

    Like

  4. menarik juga ada creative writing class… boleh dong dibagi tips2 yang didapet… πŸ˜€

    Orin : Iya nih mas, mau bagi2 tips di draft mulu ga publish2 dr kemarin 😦

    Like

  5. aih asyiknya. kalo pu pertama baca post ini tertuju perhatian ke si cantik berbaju kuning. look pregnant? i wish asap…

    imho: perjalanan kehidupan kita dari satu t4 ke tempat lain ternyata bisa juga menjadi bahan menulis novel ya rin (manggilnya orin aja ah, biar lebih ngakrab!), itu yg gue tangkap dr novel itu. settingnya rruar biasa. sepertinya mbak meggi sangat2 ok unsur settingnya, bisa jd itu pengalamannya sendiri. *jadi pengen bisa ikutan kursus beginian juga. krn itu aku sering bercita2 pgn bisa keliling dunia. amiiin. tempat belajarnya juga asyik bgt…

    Orin : Ah, look fat yg lebih tepat Pu qiqiqiqi… tapi Aamiin, semoga ya. Makasih doanya ^^

    Iya Pu, krn dia emang pernah di Boston 6 tahun, jd udh hapal bgt he he. Asyik lah pokonya mah ngikutin perjalanan Nicky πŸ˜€

    Like

  6. wahh asyik yach udah ikutan creative writing class…pasti jd pengalaman yg tak terlupakan…..smoga cita2 utk bikin novel sendiri segera terwujud…jgn lupa nnati gratisannya yach heheh,,,,,

    Orin : Aamiin…makasih doanya mba Nia^^

    Like

  7. begitu novel pertama Orin dilaunching.
    bunda nomer satu yg beli.
    krn pasti isinya bagus , yakiiiiiiin banget πŸ™‚
    salam

    Orin : Huwaaa…Bunda, Orin malah tambah deg2an deh ‘ditagih’ begini hihihihi

    Like

  8. Waahh… Seru banget ya, bisa belajar kepenulisan dengan penulisnya langsung πŸ™‚
    Novel yang seru keknya, karena melibatkan banyak tempat πŸ™‚

    Orin : Alhamdulilah Ka he he.

    Like

  9. oalah.. lagi mendalami belajar nulis novel tah mbak Orin, makanya jarang kelihatan OL di FB..

    yo wis saya doakan nanti jadi novelis terkenal dan tetap low profile.. saya siap kok jadi penerima hibah novel pertamanya πŸ™‚

    Orin : Suka error FBnya di kantor uncle, jd emang jarang nongol πŸ˜€

    Aamiin, makasih doanya uncle, mudah2an ga cuma mimpi di siang bolong he he

    Like

  10. keren deh Orin,aku mundur aja jadi penulis deh hehehe.novelnya mau atuh yg gratisan

    Orin : Wew, Teh Lia jg kan penulis, penulis blog heuheu. Sok atuh ke sini mau minjem mah πŸ˜‰

    Like

  11. mau donk pinjam Rin..:) secara belum tahu maggie. tukar pinjam juga boleh saya ada beberapa kump. cerpen hemingway anton chekov n penulis rusia lain…tapi kejauhan ya…

    Orin : Huwaaa…Rina punya bukunya Hemmingway n the gank?? sayang kita jauh ya 😦

    Like

  12. ada beberapa Rin…kebentulan pas kuliah suka banget sastra termasuk yang terjemahan…oh ya saya recomended bukunya penulis mesir juga nawal el sadawi atau naquib muhjob (lupa nulisnya euy) atau dari dalam neger,i pernah baca bukunya seno gumira ajidarma belum? atau ahmad tohari

    Orin : SGA, Ahmad Tohari sm Nawal aku tau Rin, msh sering baca cerpen2nya SGA di kompas kan? keren2 he he

    Like

  13. seems like a nice book Rin.. it is, isn’t it? πŸ˜€

    very lucky you, Orin.. bisa mendapat kesempatan belajar menulis… semoga lekas terealisasikan novelnya ya.. ditunggu cerita2 Orin πŸ˜€

    Orin : For me, it’s such a good book, mba πŸ˜€

    hohoh..Aamiin, semoga ya mba, doakan akuuuu^^

    Like

  14. Riin…sudah banyakkah yg ngantri pinjem novelmu itu?…nambah satu lagi masih bisa kan? hehe…maksa…
    Ayo..segera dimulai novel karyamu sendiri…mulai dari novelet juga boleh kan… tak tunggu ya…

    Like

Leave a reply to apikecil Cancel reply