Weekly Photo Challenge : Breakfast

Setelah 3 hari mencari-cari, saya belum menemukan foto berkategori breakfast yang -menurut saya- oke. Tapi berhubung hari Rabu jadwalnya memang photo challenge, saya memaksakan diri posting, walaupun tidak saya daftarkan ke WP, malu hihihihi.

Ini adalah menu sarapan waktu berlibur di Bali tempo hari : nasi kuning, harganya 6000 per porsi, sudah lengkap kap kap, tidak bisa saya habiskan 😦

Yang unik adalah, cara membungkusnya, yaitu dibuat mengkerucut, dan ternyata di Bali memang begitu ya, karena saat hari berikutnya, Budhe seorang teman perjalanan yang bekerja di Denpasar, membelikan kami nasi kuning dan bentuknya sama :D. Memudahkan proses makan di dalam mobil sih, karena bisa dipegang dengan mudah, tapi agak sulit memilah dan memilih lauk, karena lauk pauknya disimpan paling atas sementara nasinya di lapisan bawah #_#

Sangat tidak eiylekhan fotonya, ada kantong kresek hitam pula di sana, hadeeeuuh…  Terlihat tidak si pisau plastik itu lebih pendek? Mohon dimaklumi ya teman, saya orang ndeso yang sangat tidak biasa bersarapan ria dengan makan waffle, pisaunya patah sodara-sodara hahahaha.

Nah, yang ini saya foto di pelataran parkir mesjid agung Demak pas subuh-subuh, dan baru tahu namanya Gandos, karena di daerah saya namanya “banros” hihihihi. Enak sekali dimakan hangat-hangat pas pagi-pagi begitu, maknyus lah pokoknya mah. Maksud hati sih memfoto si gandos yang masih dalam tahap pematangan itu, tapi cahayanya kurang bagus, jadi ganti angle, eh..si masnya yang malah narsis 😛

Sarapan pagi ini, masakan saya sendiri yang tidak sempat saya foto. Tumis brokoli dengan bakso dan bakwan jagung, kata suami saya sih enak, kalau bilang tidak enak ya mogok masak nanti hahahaha 😛 Tapi yang lebih menggembirakan, adalah sarapan berita di wall facebook dari Amel, ternyata ending Den dan Dimi versi saya menaaang *jingkrak-jingkrak*. Sekali lagi, makasih ya Mel 😉

Bagaimana dengan sarapan teman-teman pagi ini? 🙂