Just found an interesting post of Paulo Coelho (as always :)).
Hope you love it too, Pals 😉
***
Buddha was gathered together with his disciples one morning, when a man came up to him:
‘Does God exist?’ he asked.
‘He does,’ replied Buddha.
After lunch, another man came up to him.
Does God exist?’ he asked.
‘No, he doesn’t,’ said Buddha.
Later that afternoon, a third man asked the same question: ‘Does God exist?’
‘That’s for you to decide,’ replied Buddha.
As soon as the man had gone, one of his disciples remarked angrily:
‘But that’s absurd, Master! How can you possibly give such different answers to the same question?’
‘Because they are all different people, and each one of them will reach God by his own path. The first man will believe what I say. The second will do everything he can to prove me wrong. The third will only believe in what he is allowed to choose for himself.’
Niceeee… Individu memang unik… dan kita gak bisa bersikap sama rata kepada semua orang ya… But… statement Buddha bertolak belakang sama prinsip, “semua orang sama”… hehehe…
Orin : “Semua orang sama”, sama2 unik maksudnya kan mba Thia? hihihihi
LikeLike
sama hati nya tapi tidak sama otaknya kaliiii hahaha
Orin : Ups… hihihihi
LikeLike
otaknya sama…tapi bedanya penggunaannya…ada yg mau pake sepenuh hati ada yg setengah hati ada yg ga mau pake….hehehehe
Orin : nah, yg ga mau pake itu keknya lumayan banyak ya mas hahahaha…
LikeLike
Alhamdulillah tadi sudah saya translate hehehe
mungkin sang guru memberikan jawaban yang berbeda² supaya ketiga muridnya berfikir Kak,,
Orin : heuheue..kira2 begitu Sof 😉
LikeLike
🙂 mirip ya seperti orang tua menghadapi anak2nya …
atau seperti kita menghadapi para sahabat yang juga unik2 sifatnya?
nice post sist 🙂
Orin : hehehe…begitulah Kak
LikeLike
Daya pikir dan daya tangkap setiap orang memang berbeda – beda. Jika sebagian orang bisa mengamalkan ilmu yang didapatnya, sebagian yang lain justru baru berusaha memahaminya.
Orin : Sepakat mas, itulah sulitnya jadi guru ya, harus paham kapasitas muridnya..
LikeLike
Pesan moral yang bisa saya tangkap, untuk menghadapi tiga orang kita harus menggunakan tiga cara yang berbeda..
Eh Mbak, jangan bilang sapa2 ya. Saya baru ngerti postingan ini setelah membuka google translate, hiyahaha…
Orin : hehehe….100 buat Masbro :p
Pssstt…rahasia aman terjamin mas 😉 hohohoho
LikeLike
podo Bro.. saya juga mbuka Google translate
saya bantu yang lain ah artine biar mereka engga repot-repot.. permisi ya mbak Orin
————————————
Buddha berkumpul bersama-sama dengan murid-muridnya suatu pagi, ketika seorang pria datang kepadanya:
“Apakah Allah ada?” Tanyanya.
“Dia ada,” jawab Buddha.
Setelah makan siang, seorang pria lain datang kepadanya.
Apakah Allah ada? “Tanyanya.
“Tidak, dia tidak ada,” kata Buddha.
Sore itu, orang ketiga ditanya pertanyaan yang sama: “Apakah Allah ada?”
“Itu tergantung Anda untuk memutuskan,” jawab Buddha.
Begitu pria itu pergi, seorang murid-nya berkata dengan marah:
“Tapi itu tidak masuk akal, Guru! Bagaimana mungkin Anda bisa memberikan jawaban yang berbeda untuk pertanyaan yang sama? ”
“Karena mereka semua orang yang berbeda, dan masing-masing dari mereka akan mencapai Allah dengan jalan sendiri. Orang pertama akan percaya apa yang saya katakan. Yang kedua akan melakukan semua yang dia bisa untuk membuktikan saya salah. Yang ketiga hanya akan percaya pada apa yang dia diperbolehkan untuk memilih bagi dirinya sendiri. ”
Orin : Whuaa…kesuwun mas sampe ditranslate-in begitu… saya edit sedikit gpp yaa 😉
LikeLike
nice posting… *keciri ga punya ide untuk komen*
Orin : hahaha…teu nanaon atuh Teh ga komen jg :p
LikeLike
saya bingung bun isi pesan dari cerita itu apa ya?? hehe
apakah tentang keyakinan terhadap TUhan?? bahwa urusan kpercayaan terhadap Tuhan adalah antara keyakinan diri sendiri kepada Tuhannya, dan tidak boleh dipaksakan… *garuk2 kepala
Orin : Heuheu…iya, kurang lebih begitu Mab. Tuh, ada terjemahan dari mas Lozz 😉
LikeLike
Singkat tapi kalau mau dibahas lebih jauh, seharian juga bisa gak selesai.
Orin : Iya bener bgt mas…bisa berhari2 malah ya hehehe
LikeLike
Buddha was always cool as he is
Orin : Indeed 😉
LikeLike
Lain orang lain isi kepalanya ehhehe…buktinya di sekolah, ulangan soal yang sama, tapi nilainya beda-beda ehhehe…..
Orin : hihihi….betul sekali mba Nia 😉
LikeLike
hahaha sudah di translate sama mas Lozz ya
Orin : heueheu…iya Teh, mas Lozz baik pisan mpe nerjemahin 😀
LikeLike
Mantep.
aku baru ngerti stelah membaca comment mas akbar 🙂
Orin : hehehe…thanks to mas Lozz 😉
LikeLike
Sangat mencerahkan mbak 🙂
Orin : Alhamdulillah kalo begitu Bun 😀
LikeLike
Ada tatkala kita mengingat dan tak ada tatkala kita lupa…
Orin : Betul jg tuh Om 😉
LikeLike
Wah harus buka google translate nih, Mbak.. :((((((
Orin : masa sih mas Giiieee ^^
LikeLike
So God is back to the perception of each individual. Hmmm… Interesting..
Orin : I thought so ^^
LikeLike
What was the lesson did you take from this story ?
Orin : every man is unique, so you have to treat each person differently *eh…betul ga sih Pakde bahasa english-nya? hohohoho*
LikeLike
tiap org itu berbeda2 ya mbak..jadi cara ngadepinnya juga mesti beda-beda.. 🙂
Orin : Yup, sepakat Fit 😉
LikeLike
sama seperti punya anak 3….bapak ibunya sama…tapi hasil ke-3nya ga sama semuanya. Masing2 pribadi punya karakter yg unik
Orin : Betul sekali, analogi yg tepat 😉
LikeLike
penting nih buat pengajaran anak, hehe..
bisa aja si mbak ini.
nice post!
salam
Orin : mudah2an bermanfaat ya mas Ri 😉
LikeLike
Numpang baca komen temen-temen aja deh, Orin…hehehe 😛
Orin : heuheue…mangga silahkan Bu Ir 😀
LikeLike
Semoga ketiganya bisa menemukan Allah 🙂
Orin : Semoga Ka 😀
LikeLike
Adalah bagaimana menyampaikan pesan kepada karakter-karakter yang berbeda…
Orin : Kurang lebih begitu Han ^^
LikeLike
weit…
daleeeeeem…
susah emang kalo baca filsuf punya tulisan mah…hihihi…
*aku termasuk kategori mana yak?*
Orin : Eh? kok aku jg jd kepikiran Bi, aku masuk kategori mana ya? *mikir mode : ON*
LikeLike
Cara memperlakukan setiap orang adalah berbeda, karena setiap kita adalah individu yang tidak pernah sama. Dan, keyakinan, sumbernya dari hati (jadi jangan percaya kata-kata orang 100 %) hehe… *iyha sok tau*
Orin : Sepakat mba Iyhaaa 😉
LikeLike
nice 🙂 dari cerita singkat ini ada “sesuatu” yg bisa diambil 😀
Orin : semoga “sesuatu”-nya bermanfaat ya Indi 😉
LikeLike
Rin, 3 kali nulis komen 3 kali error..hiks..hiks…
Yo wis lah.. Komenku uda diwakili teman2 diatas kok..hihihi..
Orin : Eh?? kok bisa begitu ya mba Dew? maafkaaann…
LikeLike
memperlakukan orang itu harus mempunyai seni ya mbak…dan tidak bisa disamaratakan, karena rambut boleh saja sama hitam, tetapi bentuk kepala dan isinya berbeda
Orin : Sepakat Bli…tidak ada yg persis sama ya ^^
LikeLike
this is why i love buddhism. no b.s about heaven or hell
LikeLike